Komponen Agama di Bali Tolak FBI
NU Bali, GP Ansor & Pagar Nusa Bali, Menolak Keras FPI di Bali
Denpasar, (Metrobali.com)-
Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PW NU) Bali, Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor dan Pagar Nusa NU Bali, mengambil sikap menolak keras kehadiran organisasi masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam atau FPI di Bali.
Selain menolak FPI di Bali, ketiganya juga mendesak aparat Polda Bali segera memeriksa Munarman karena dianggap telah memecah belah kerukunan umat beragama di Bali.
Ketua PW NU Bali Haji Samsul Hadi mengungkapkan, bahwa selama ini pihaknya belum pernah menemukan kasus umat Islam yang dihalang-halangi Sholat oleh pecalang Bali.
“NU belum pernah menemukan Umat Islam Bali yang dilempari oleh pecalang Bali itu tidak ada. Jelas itu menimbulkan benih untuk merusak Bali,” ujarnya usai pertemuan dengan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor dan Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa Bali di Kantor PW NU Bali, Denpasar, Sabtu (28/1/2017).
Komponen Agama di Bali Tolak FBI1
Dan ini Sikap PW NU Bali terkait situasi bangsa khususnya di Bali, antara lain:
1. Mendukung pemerintah sesuai dengan konstitusi yang ada.
2. Menolak keras segala bentuk intoleransi dan radikalisme dengan latar belakang dan alasan apapun. Mari jaga persatuan dan kesatuan bangsa, pererat tali silaturahim antar komponen masyarakat, karena konflik dan perpecahan hanya akan merusak kehidupan kita.
3. Mendukung aparat Kepolisian Daerah Bali untuk segera melakukan tindakan dan langkah, sesuai dengan prosedur hukum dan perundangan yang berlaku terhadap semua pelaku fitnah dan provokasi yang menimbulkan perpecahan dan konflik SARA.
4. Sangat menyayangkan atas  pernyataan dari saudara Munarman  bahwa “Pecalang melarang orang Sholat Jumat”,  karena hal tersebut adalah tidak benar dan cenderung menfitnah dengan tujuan provokasi yang dapat merusak kerukunan antar umat beragama di Bali, yang sampai dengan saat ini sangat harmonis
5. Kepada seluruh umat beragama yang ada di Bali, mari tengadahkan tangan mohon petunjuk dan berdoa, semoga Indonesia khususnya Bali selalu diberi kesejukan dan kedamaian dalam perlindungan, penjagaan dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Amron Sudarmanto juga menyatakan, pihaknya sangat menyayangkan pemfitnahan yang dilakukan oleh Jubir FPI Munarman kepada pecalang Bali. Dia pun berkomitmen menolak keras kehadiran FPI di Bali.
“Sangat menyayangkan apa yang dinyatakan oleh sahabat saudara Munarman, bahwa di media sosial Youtube bahwa pecalang di Bali melarang umat islam sholat Jumat adalah tidak benar. Kami GP Ansor merasa tidak pernah dilarang seperti itu,
Kami merasa tidak perlu adanya FPI di Bali karena kami sudah bisa menjaga keamanan keberagaman kami,” tegas Amron Sudarmanto.
Hal yang sama disampaikan Pimpinan Pagar Nusa Bali Haji Zaenuri yang menyatakan, menolak keras dengan datangnya FPI ke Bali.
“Karena Bali sudah aman tidak perlu lagi FPI. Kami mendukung kepolisian untuk memberantas radikalisme dan terorisme yang ada di Bali ini,” tandasnya.
Sebagai badan otonomnya NU, pihaknya sangat sepakat dan menjunjung keputusan NU.
“Karena Pagar Nusa (Pagar Nahdatul Ulama dan bangsa) adalah NU, NU adalah Pagar Nusa,” ujarnya.
Ditanya ke Haji Samsul Hadi apakah sikap penolakan kepada FPI di Bali juga diartikan agar FPI dibubarkan. Samsul Hadi menegaskan jika apa yang menjadi kesepakatan hari ini, (red, Sabtu 28/1/2017) adalah sudah koordinasi dengan Pengurus Besar (PB) NU pusat dimaba NU menolak radikalisme di bumi Indonesia.
“Kalau membubarkan itu bukan tugas NU kalau melanggar konstitusi itu tugas aparat negara, kalau NU itu menolak segala bentuk radikalisme yang ada di Bali,” tutup Samsul Hadi seraya menambahkan pihaknya akan melakukan konsolidasi dan silaturahmi dengan elemen lainnya.SIA-MB