Foto: Keseriusan Mantra-Mulia tarung di Pilgub Bali 2024 masih dipertanyakan.

Denpasar (Metrobali.com)-

Keseriusan pasangan Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si. sebagai Bakal Calon Gubernur Bali dan Made Muliawan Arya, S.E., M.H. sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Bali (Mantra-Mulia) yang didukung dan diusung 11 partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk maju tarung Pilgub Bali 2024 terus dipertanyakan dan menjadi buah bibir publik.

Para pengamat politik pun angkat bicara dengan situasi dinamika politik terkini di Pulau Dewata. Terlebih hingga kini Rai Mantra masih bungkam seribu bahasa dan belum memberikan sepatah katapun pernyataan resmi ke publik apakah dirinya memang benar-benar serius maju sebagai Bakal Calon Gubernur Bali dari KIM atau tidak.

Maka tak heran muncul rasa penasaran dan pertanyaan publik sebenarnya usulan pasangan Mantra-Mulia ini serius ataukah hanya sekedar “gimmick politik” atapun “drama politik”.

“Saya sebenarnya berharap (Mantra-Mulia) serius. Dan saya yakin serius,” kata pengamat politik dan pakar komunikasi politik Dr. Nyoman Sedana saat ditanya tanggapannya mengenai paslon Mantra-Mulia ini apakah benar serius maju di Pilgub Bali apa sekedar “gimmick politik.”

Dengan penuh keyakinan Sedana bahkan menyebut Rai Mantra adalah titipan dan orang kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa mengambil alih tongkat kepemimpinan di Bali pada Pilgub Bali 2024 ini. Bahkan Rai Mantra disebut-sebut sebagai senjata pamungkas Jokowi untuk menghabisi dominasi kekuasan PDI Perjuangan di Pulau Dewata alias kembali membobol kandang banteng pasca kemenangan besar Prabowo-Gibran saat Pilpres di kandang banteng di Bali.

“Karena satu sisi ini (Rai Mantra) kan sebenarnya titipan dari Jokowi. Jokowi berbicara ‘Saya titip Rai Mantra’. Sehingga pesan yang ditampilkan sebenarnya sederhana yaitu bagaimana menghabisi PDIP. Karena kalau bicara PDIP tidak lepas dari Bali,” kata pakar komunikasi politik yang juga dosen Undiknas Denpasar itu.

Dengan konstelasi dan peta politik yang berubah drastis pasca kesepakatan 11 parpol di Bali yang mengusulkan mengusung Mantra-Mulia, Sedana mewanti-wanti dan memberikan peringatan keras kepada PDI Perjuangan agar jangan sampai salah memberikan rekomendasi untuk Calon Gubernur Bali dan Calon Wakil Gubernur Bali.

“Sekarang PDIP harus cerdas, kalau sampai salah menentukan rekomendasi, maka fatal PDIP. Artinya PDIP untuk Bali akan habis, tinggal Jawa Tengah. Kalau Jawa Tengah juga habis, maka clear masalahnya,” ujarnya.

Rai Mantra Tak Hadiri Pengumuman Paslon Mantra-Mulia

Rai Mantra juga tidak hadir dalam pertemuan pimpinan 11 partai yakni dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PBB, Gelora, Garuda, PKB, PAN, dan Prima dalam Rapat Konsolidasi Koalisi Pilkada Provinsi Bali yang mengumumkan pasangan Mantra-Mulia pada Jumat, 24 Mei 2024 di areal Renon Denpasar.

Berkali-kali dihubungi wartawan baik via pesan WA maupun telepon langsung, Rai Mantra tidak menanggapi permintaan komentar dan wawancara dari wartawan. Di sisi lain tim relawan pendukung Rai Mantra malah meminta sabar menunggu perkembangan lebih lanjut.

“Semeton relawan,simpatisan pendukung tuaji RM. Iring sareng2 ngastiti Hyang Widhi  dumogi sami  kenak rahayu tur ngemolihang pemargi sane  patut lan pinih becik. Terkait  merebaknya pemberitaan media tty  nunas sami mangde tetep tenang,sabar menunggu perkembangan lebih lanjut. Suksma,” tulis salah satu relawan pendukung militan Rai Mantra menyikapi pemberitaan Mantra-Mulia diusung 11 partai politik di Pilgub Bali 2024.

Tergantung Pusat, De Gadjah Masih Ragu Mantra-Mulia Melaju

Di sisi lain, Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya, S.E., M.H., yang juga menjadi bakal calon Gubernur Bali mengisyaratkan usulan pasangan Mantra-Mulia bisa saja berubah di pusat karena semua tergantung keputusan DPP partai politik masing-masing. “Jika ada perubahan dari pusat, koalisi siap mendukung apa keputusan dari pusat,” kata politisi Gerindra yang akrab disapa De Gadjah itu usai pertemuan 11 pimpinan parpol di Renon.

Dalam kesempatan yang sama, mengatakan Rapat Konsolidasi Koalisi Pilkada Provinsi Bali tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan. Pertama, Koalisi Indonesia Maju Provinsi Bali dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024 di Provinsi Bali adalah ekuivalen atau sama dengan kesepakatan DPP partai koalisi masing-masing untuk bergabung di koalisi partai politik yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih.

“Para peserta rapat sepakat berkoalisi sebagai kepanjangan tangan koalisi di pusat dengan tujuan untuk mengawal setiap keputusan pemerintah pusat dapat tercapai dengan baik melalui kebijakan pemerintah daerah sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat Bali,” ungkap De Gadjah yang dikenal populer dengan ungkapan “No Drama” itu.

“Kedua, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang akan dicalonkan atau didukung oleh peserta rapat dalam pelaksanaan kontestasi pemilihan Pilkada Provinsi Bali adalah pasangan calon yang didukung oleh Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Presiden Terpilih Prabowo Subianto yaitu pasangan Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si. sebagai Bakal Calon Gubernur Bali dan Made Muliawan Arya, S.E., M.H. sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Bali dan jika ada perubahan dari pusat, koalisi akan siap mendukung keputusan dari pusat,” terang politisi yang tampil bersinar di Pileg DPRD Bali Dapil Denpasar dengan raihan 49.091 suara itu.

Ketiga, peserta rapat sepakat hanya akan mencalonkan satu pasangan bakal calon bupati/wali kota dalam pelaksanaan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024 pada masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Bali.

“Oleh karenanya peserta rapat sepakat untuk tidak mencalonkan dan tidak mendukung pasangan bakal calon di luar keputusan koalisi. Artinya kita sepakat semua untuk Koalisi Indonesia Maju (Provinsi Bali, red) hanya mencalonkan satu pasangan dan tidak mendukung pasangan calon di luar koalisi sampai ke kabupaten/kota. Linear dari pusat, DPD, dan DPC,” terang De Gadjah. (dan)