Foto: Ni Ketut Sariwati, kader perempuan NasDem Bali yang juga Wakil Ketua Bidang Energi dan Mineral DPW Partai NasDem Provinsi Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ni Ketut Sariwati, kader perempuan NasDem Bali yang juga pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali berbagi pandangannya tentang kesetaraan gender dan refleksinya terkait peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2022 hari ini.

Sariwati menjelaskan gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Berbeda dengan pengertian seks (jenis kelamin) yang membahas tentang ciri-ciri biologis seseorang sehingga dapat ditentukan antara laki-laki dan perempuan. Jadi gender dan seks itu berbeda.

“Perjuangan RA Kartini adalah tentang kesetaraan gender dimana perempuan dan laki-laki mempunyai kedudukan yang sama dalam hal peran dan tanggung jawab di dalam keluarga, masyarakat dan negara,” ujar Sariwati, Kamis (21/4/2022).

“Ingat, karena perjuangan RA Kartini lah kita perempuan bisa menjadi apapun yang kita mau, bebas berpendapat, dan bisa bergerak ke mana saja tanpa batas. Bisa dibayangkan jika tidak pernah ada RA Kartini yang berjuang dengan cerdas dan berani mendobrak batas-batas  gerak dan kiprah perempuan saat itu, mungkin tidak akan ada tokoh-tokoh perempuan,  profesional dan pejabat perempuan termasuk perempuan yang duduk di parlemen sebagai wakil rakyat,  walau jumlahnya belum cukup untuk mewakili kepentingan/suara perempuan, sebagaimana visi dari KPPI (Kaukus perempuan Politik Indonesia)  yang ingin mencapai minimal 30% keterwakilan perempuan di legislatif,” paparnya.

Dirinya sebagai anggota KPPI dan khususnya sebagai Koordinator Bidang Pengembangan Organisasi di KPPI Provinsi Bali bertanggung jawab untuk mencetak kader-kader perempuan yang siap, cakap dan cerdas saat terjun di dunia politik, sehingga bisa menjadi contoh baik untuk masyarakat. “Jangan sampai masyarakat menjadi alergi terhadap politik, padahal tahu politik itu penting dalam kehidupan bernegara,” tegas kader perempuan NasDem asal Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan ini.

Kembali soal keseteraan gender, lulusan Insitut Teknologi Bandung (ITB) ini menjelaskan mengapa kesetaraan gender (Gender Equality) itu penting di dunia maupun di Indonesia. Rata-rata jumlah penduduk perempuan hampir sama dengan jumlah penduduk laki-laki, maka sangatlah penting melibatkan perempuan dalam pembangunan suatu negara.

“Saya jadi ingat dan sangat setuju dengan pernyataan Ibu Menteri Keuangan kita, Sri Mulyani, yang menyatakan bahwa jika perempuan diberi peran yang sesuai dengan kapasitas dan potensinya maka akan baik bagi perempuan itu sendiri, keluarganya dan baik juga bagi ekonomi suatu negara.  Bahkan studi menunjukkan bahwa jika partisipasi perempuan ditingkatkan maka akan berakibat pada ada kenaikan pertumbuhan ekonomi sampai 7%,” tutur perempuan yang sejak dirinya pulang ke Bali setelah merantau 16 tahun di Bandung dan Jakarta, mempunyai hobi keliling Bali dengan sepeda motor sederhananya.

“Maka besar harapan saya pada pemerintah untuk melibatkan lebih banyak lagi perempuan dalam pembangunan maupun dalam pembuatan kebijakan-kebijakan karena kebutuhan perempuan berbeda dengan laki-laki,” sambung perempuan kelahiran Tabanan, 29 Januari 1969 ini yang dalam perjalanannya bergabung di NasDem, dan kini menjadi Wakil Ketua Bidang Energi dan Mineral DPW Partai NasDem Provinsi Bali.

Ia juga mengingatkan agar kebijakan dan proyek infrastruktur yang dibuat harusnya juga pro kepada kebutuhan perempuan, karena perempuan adalah ibu dari anak-anaknya yang merupakan generasi mendatang untuk Indonesia, masa depan Indonesia.

“Maksud saya jika perempuan dibuat bahagia dengan kebutuhan yang terpenuhi maka Indonesia akan maju. Buktikan!!!,” tegas ibu dari dua orang putri ini dan berhasil mengantarkan putri pertamanya lulus sarjana di salah satu universitas di Jerman dan putri keduanya lulus sarjana di BINUS Jakarta.

“Untuk seluruh perempuan Bali dan Indonesia pada umumnya, selamat memaknai Hari Kartini dengan baik. Dan mari kita bersyukur atas perjuangan beliau,” pungkas Sariwati. (dan)