Foto: New Palace International berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Bisnis (STB) Runata dan Indonesia Karir Akademi (IKA) untuk menjalankan program magang di Taiwan.

Denpasar (Metrobali.com)-

New Palace International Co., Ltd. membuka kesempatan magang di Taiwan bagi putra putri terbaik Indonesia yang ingin mendapatkan pengalaman kerja internasional di fasilitas bertaraf internasional dengan suasana kerja yang menyenangkan dan penuh nuansa kekeluargaan.

Serangkaian kesempatan yang dibuka ini, New Palace International Co., Ltd. menandatangani MoU dengan sejumlah institusi pendidikan di tanah air diantaranya Sekolah Tinggi Bisnis (STB) Runata dan Indonesia Karir Akademi (IKA) untuk menjalankan program magang ini. MoU ditandatangani di salah satu hotel di Sanur, Kota Denpasar pada Rabu 4 September 2024.

MoU difasilitasi Yangluck International Manpower Group berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Bisnis (STB) Runata dan Indonesia Karir Akademi (IKA). Kolaborasi ini juga dijalankan dengan sejumlah lembaga pendidikan dan institusi terkait seperti Baba King, Bakti Nusantara, Majestic, Bali Tourism College International, Inti Marina Global.

Turut hadir dalam kesempatan ini Mr. Frank Ou selaku Chief Operating Officer New Palace International, Ms Ivy Wu selaku Light Wedding Chief Executive Officer New Palace International, dan jajaran direksi New Palace International. Hadir pula Direktur STB Runata Lusia Vreyda Adveni, Direktur Indonesia Karir Akademi Ni Wayan Senitiasih, perwakilan dari Disdikpora Denpasar dan instansi terkait lainnya.

Usai penandatangan MoU juga langsung dilakukan wawancara kepada para calon peserta magang untuk memastikan segala kesiapan mereka magang di New Palace International di Taiwan.

New Palace International Co., Ltd. adalah perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan yang terutama bergerak dalam bidang operasi restoran dan penyediaan layanan terkait. Produk dan layanan utama Perusahaan meliputi penyediaan layanan katering tradisional, jamuan makan, dan prasmanan. Perusahaan juga bergerak dalam bidang produksi, pemrosesan, dan perdagangan jus buah, minuman, bahan makanan, makanan laut segar, dan makanan ikan beku, serta impor dan ekspor peralatan makan.

Perusahaan terutama beroperasi melalui dua segmen bisnis: segmen operasi domestik dan segmen operasi Asia. Perusahaan terutama mengoperasikan bisnisnya di Taiwan dan seluruh Asia.

Direktur STB Runata Lusia Vreyda Adveni dalam sambutannya mengatakan, kerja sama ini menandai langkah signifikan dalam perkembangan lembaga pendidikan tersebut. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengalaman magang berharga di luar negeri.

“Kerjasama ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi perkembangan lembaga pendidikan kita, tetapi juga menjadi jembatan bagi para mahasiswa kita untuk mendapatkan pengalaman magang yang berharga di luar negeri,” ujarnya.

STB Runata juga mengingatkan para mahasiswa yang akan mengikuti proses seleksi magang bahwa kesempatan ini merupakan langkah awal untuk meraih mimpi dan cita-cita mereka.

“Mungkin saya ingin mengingatkan bahwa kesempatan ini merupakan langkah awal untuk meraih mimpi dan cita-cita kalian,” kata Lusia.

Dia juga menyampaikan harapannya agar para mahasiswa mempersiapkan diri dengan baik dan ikhlas dalam berusaha, serta menjadikan pengalaman ini sebagai landasan untuk menjadi profesional yang unggul dan berdaya saing di masa depan.

“Saya berharap kalian dapat mempersiapkan diri dengan baik dan ikhlas dalam berusaha serta menjadikan pengalaman ini sebagai landasan untuk menjadi profesional yang unggul dan berdaya saing di masa mendatang, ” ujar Lusia.

Lebih lanjut, Lusia mengingatkan para mahasiswa untuk siap beradaptasi dengan perbedaan budaya di luar negeri. Dia menekankan bahwa budaya di Taiwan berbeda dengan di Indonesia, terutama dalam hal kepatuhan terhadap aturan.

Sebagai contoh, asrama di sana dipisahkan berdasarkan gender, dan mahasiswa diharapkan untuk mematuhi aturan ini dengan ketat, seperti larangan bagi laki-laki untuk memasuki asrama wanita. Hal ini dianggap sangat penting dan harus diikuti tanpa pengecualian.

“Misalnya, dormitory disediakan untuk cowok dan cewek, itu tidak boleh dicampur. Kalau sudah dikatakan bahwa tidak boleh laki-laki masuk ke dormitory wanita, ya jangan dilakukan, karena itu sudah jadi catatan besar,” terangnya.

Lusia juga menambahkan bahwa jika mahasiswa jatuh sakit, sebagian dari tunjangan yang diterima sudah termasuk potongan biaya kesehatan dan asuransi.

“Jangan pergi sendiri ke rumah sakitnya, info pihak New Palace, info HR-nya atau info your leader di sana, info. Dan jangan tidak ada kabar, kasih tahu kenapa, kita harus ikutin aturan, jadi banyak hal-hal yang memang berbeda, mungkin,” pungkasnya.

Sementara itu Mr. Frank Ou selaku Chief Operating Officer New Palace International mengungkapkan, kerja sama ini melibatkan perusahaan di Taiwan dan institusi pendidikan di Indonesia. Dia berharap ke depannya lebih banyak siswa Indonesia yang dapat mengikuti program magang di Taiwan dan bahwa kerja sama ini dapat diperkuat lebih lanjut.

“Berharap kedepannya ada namanya, oh siswa-siswa Indonesia bisa datang magang di Taiwan gitu. Dan ke depannya agar juga berharap kerjasama ini bisa dipererat kembali,” katanya.

Dia juga menambahkan bahwa Taiwan saat ini menerapkan kebijakan politik yang dikenal sebagai “New Southbound Policy”. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional, terutama dengan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia sebagai salah satu mitra utamanya.

“Dan kebetulan perusahaan New Palace ini juga saling kerjasama dengan kami. Mereka juga berharap bisa mengembangkan usaha atau bisnis di Indonesia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa program magang ini berada di bawah naungan Kementerian Perekonomian Taiwan dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi. Program ini juga disambut baik oleh pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama dengan New Palace.

Ke depannya, program ini diharapkan menghasilkan kader-kader andal di bidang perhotelan yang dapat mempererat hubungan persahabatan antara Taiwan dan Indonesia.

“Dan mereka juga berharap siswa-siswa dari sekolah yang ajak kerjasama ini, dua sekolah ini bisa magang di tempat New Palace. Dan kedepannya bisa menjadi kader-kader yang handal di bidang hospitality kedua belah pihak negara. Dan sebagai penyambung pereratan sahabat antara kedua negara,” ujar Mr. Frank Ou.

Ms Ivy Wu selaku Light Wedding Chief Executive Officer New Palace International menambahkan New Palace International telah berusia 80 tahun. Restoran pertama mereka dibuka di tahun 1945. Perusahaan ini didirikan oleh neneknya dan kini dijalankan oleh generasi penerus. Selain di Taiwan, perusahaan ini memiliki dua cabang di China.

Ivy Wu mengaku dari kecil sudah diajari dan dipersiapkan untuk menjalankan bisnis ini dimulai dari hal-hal sederhana seperti mencoba dan memilih bahan makanan yang higienis dan segar dengan pergi ke pasar.

“Bagi restoran kami untuk makanan yang paling utama adalah harus higienis. Jadi para tim kami wajibkan dari awal bagaimana memilih bahan makanan yang higienis hingga mengolahnya secara higienis juga,” tegasnya.

Ditambahkan juga, karena perusahaan sudah berusia 80 tahun, antar tim atau rekan kerja hubunganya terjalin sangat erat dan sangat baik seperti sebuah keluarga, komunikasi terbuka dan tidak ada persaingan tidak sehat atau saling sikut.

“Selain berbisnis, kami berpikir bagaimana bisa berusaha membantu lebih banyak orang,” tegas Ivy Wu lantas menyemangati para calon peserta magang untuk terus semangat dan menjadi bagian dari keluarga besar New Palace International. (wid)