Suryamin

Jakarta (Metrobali.com)-

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2014 defisit 0,42 miliar dolar AS, di mana kinerja ekspor mencapai 13,62 miliar dolar AS sementara impor tercatat 14,04 miliar dolar AS.

“Pada November 2014, neraca perdagangan defisit 0,42 miliar dolar AS karena defisit sektor migas lebih besar dari surplus neraca perdagangan nonmigas,” kata Kepala BPS Suryamin dalam paparan di Jakarta, Jumat (1/2).

Suryamin mengatakan neraca perdagangan migas pada November 2014 mengalami defisit 1,36 miliar dolar AS sedangkan surplus sektor nonmigas sebesar 0,94 miliar dolar AS.

Sementara dari sisi volume perdagangan, Indonesia mengalami surplus sebesar 33,92 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca sektor nonmigas sebesar 35,17 juta ton dan defisit sektor migas sebesar 1,25 juta ton.

Secara akumulatif, neraca perdagangan sepanjang Januari-November 2014 mengalami defisit 2,07 miliar dolar AS, dengan rincian defisit migas mencapai 12,09 miliar dolar AS dan surplus nonmigas sebesar 10,02 miliar dolar AS.

“Nonmigas ini surplusnya cukup besar, tapi sayangnya belum mampu menutup defisit di sektor migas,” katanya.

Kinerja ekspor pada Januari-November 2014, lanjut Suryamin, mencapai 161,67 miliar dolar AS atau turun 2,36 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kumulatif nilai ekspor terdiri atas ekspor migas sebesar 27,98 miliar dolar AS (turun 4,27 persen) dan nonmigas sebesar 133,69 miliar dolar AS (turun 1,95 persen).

Sedangkan impor pada periode yang sama mencapai 163,74 miliar dolar AS, turun 4,34 persen dibanding periode yang sama pada 2013. Kumilatif nilai impor terdiri atas impor migas 40,07 miliar dolar AS (turun 2,37 persen) dan nonmigas 123,67 miliar dolar AS (turun 4,96 persen). AN-MB