Jembrana (Metrobali.com)-

Warga Banjar Yeh Buah Desa Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo, Senin (30/9) digemparkan oleh kejadian pembunuhan Ni Ketut  Kerti (70) alias Men Pus. Kejadian di siang bolong itu diduga dilatarbelakangi jual beli cengkeh. Pasalnya cengkeh milik korban sekitar satu setengah kwintal juga raib.

Dari informasi di TKP, mayat istri I Nyoman Puja (78) itu pertama kali ditemukan oleh Nyoman Gede Wahyu Aditya Suputra (16). Saat ditemukan di gudang, korban sudah dalam kondisi bermandikan darah. Diduga korban dipukul menggunakan benda tumpul hingga meninggal. Pasalnya di bagian kepala tidak diketemukan luka robek, namun kepala bagian belangkang dan dahi pelipis kanan terdapat lebam. Sementara rahang bagian bawah bergeser serta darah keluar dari hidung dan mulut.

Ketut Gede Sapta Wartana (54), keponakan korban ditemui di rumah duka menuturkan pihaknya mengaku heran dengan kondisi rumah yang sepi, padahal sekitar pukul 09.00 pagi anaknya Nyoman Gede Wahyu Aditya sempat bertemu dengan korban saat mencari daun jeruk.

Merasa ada yang janggal, ia lalu melaporkannya ke suami korban yang saat itu sedang ngayah di rumah tetangga.  Bersama anaknya, lalu dilakukan pencarian, bahkan hingga ke kebun belakang, tapi tidak diketemukan.

Namun alangkah kagetnya ketika membuka pintu gudang, korban sudah dalam kondisi meninggal bermandikan darah di lantai. “Saya mencarinya dari sekitar pukul 10.00.  Korban ditemukan oleh anak saya di gudang” ujar Wartana.

Menurut Wartana, saat bersamaan tiga kampil cengkeh milik korban juga ikut hilang. “Cengkeh yang hilang sekitar satu setengah kwintal. Kalau dihargakan bisa mencapai belasan juta” ujarnya.

Sementara itu, I Made Parnita (48) warga setempat mengatakan sebelumnya cengkeh milik korban ada yang mau membeli, tapi karena ditawar murah, korban tidak menjualnya. “Dua hari lalu, ada orang yang menawar cengkehnya Rp.125 ribu perkilonya, tapi korban tidak mau.  Apa itu ada kaitannya, saya tidak tahu” ujarnya.

Terkait kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Aris Purwanto, didampingi Kapolsek Mendoyo AKP Wayan Sinaryasa seizin Kapolres Jembrana, membenarkan kasus tersebut. Menurutnya kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan. “Kita masih melakukan lidik. Untuk mengetahui apakah hilangnya cengkeh itu ada kaitan dengan meninggalnya korban, kita menunggu hasil otopsi” ujar Purwanto. MT-MB