Klungkung ( Metrobali.com )
Kemiskinan di negeri ini tidak pernah akan terselesaikan. Masih saja ada warga yang tidak terditeksi oleh Pemerintah Daerah yang selalu mengatakan akan membrantas kemiskinan. seperti apa yang dialami seorang Nenek Ni Wayan Siria (95) asal banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Nenek ini selain tidak bisa melakukan aktivitas karena tidak bisa melihat alias buta juga tinggal di penggir jurang.

Untuk menuju lokasi rumah nenek tersebut harus ekstra hati hati karena jalan yang dilalui melewati jurang dengan ketinggian 15 meter, jika tidak hati hati melintasi pastinya akan merenggut nyawa kita. Setiap orang pasti akan miris setelah milihat kondisi Nenek tersebut apalagi rumah yang ditempati sangat memprihatinkan.

Suara gogongan anjing menyalak memecah kesunyian saat Metrobali.com pada selasa ( 12/2 ) siang memasuki pekarangan rumah nenek tersebut. Tampak nenek sedang berbaring dalam gubuknya.  Melihat kondisi nenek sepertinya sulit untuk melakukan aktivitas makan dan minum. Nenek ini  sudah tidak bisa berjalan lagi, nenek dengan kondisi tubuh yang keriput ini juga mengalami kebutaan. ‘Saya hanya makan sekali saja, mandi juga sekali dan itupun dimandikan oleh anak saya, Nyoman Suri ” katanya terbata-bata sambil sesekali mengusir anjingnya.

Sementara anak satu satunya sedang pergi bekerja menjadi buruh. Otomatis sang nenek tinggal sendiri dirumahnya.
Menurut nenek selama ini tinggal berdua dengan anaknya di tanah peninggalan suaminya

Sudah hampir sebelas tahun nenek terpaksa harus berada dipembaringan tidak bisa melakukan aktivitas. Untuk mandi, makan bahkan buang air dilakukan di dalam kamarnya. Rumah yang ditempati dekat dengan tukad labu di dalam gubuk tua dengan ukuran 2 kali 2 meter. Gubuk tersebut beratap seng dengan dinding gedeg serta berlantai tanah. Bale bale tempat istirahatnyapun sudah reod bahkan tanpa alas.

Jika sakit badan nenek mengaku hanya dibuatkan obat lulur dari bahan  buah jeruk oleh anak semata wayangnya.
Meski tidak bisa melihat dan siapa yang datang nenek tersebut dengan lancarnya bercerita tentang kehidupannya namun terkadang tidak nyambung apa yang ditanyak, maklum nenak tersebut sudah uzur alias pikun.

Diperhatikan lebih jauh nenek tersebut hanya menggunakan kemben yang sudah lusuh dan compang camping. Nenek Suria mengaku pakian itu satu satunya yang melekat di tubuhnya. Tampak piring yang sudah kosong berada disisi pembaringan, nenekpun tidur tidak beralaskan bantal dikepalanya.

Dimalam hari sepertinya tidak ada lampu listrik sebagai penerang rumahnya. Terlihat dipojok ruang dapur ada lampu templek yang tidak berisi minyak itu berarti otomatis pada malam hari tidak bisa berbuat banyak karena gelapnya.

Melihat kondisi rumah yang berada ditepi jurang selain memprihatinkan pastinya binatang seperti ular kerap datang sekedar lewat di rumahnya. Itupun diakui nenek Saria, hal yang sama juga diakui anaknya kalau ular sering datang sekedar lewat dan terkadang berteduh dirumahnya.

Sementara itu si nenek selama ini hanya mendapat bantuan berupa beras raskin. Sedangkan uang manula sebesar Rp 200 ribu per bulan belum pernah dia terima. Sementara rumah gubuk yang mestinya mendapat bantuan bedah rumah juga tidak tersentuh sama sekali. Padahal tanah yang ditempatinya adalah tanah miliknya dari peninggalan sang suami.

Hanya saja I Nyoman Sumiarta kelihan Banjar yang juga Kepala Dusun Pasekan, mengakui kalau si nenek sempat mendapat bantuan dari Yayasan dan lembaga lainya. diantaranya berupa peralatan dapur. “Sementara dana manula akan saya usulkan,” ujarnya.

Sementara anak perempuanya yang selama ini merawat tidak bisa berbuat banyak karena termasuk warga tidak mampu dan sejatinya sudah menikah keluar. Sementara itu Sumiarta berharap ada donator yang tersentuh hatinya untuk memberikan bantuan kepada sang nenek. “Beliau ini kurang perawatan..maklum usianya sudah lanjut dan tinggal juga seorang diri,” ujarnya.  Untuk diketahui di Desa Dawan Kaler utamanya Banjar Pasekan terdapat 50 kk warga miskin dari 205 KK warga Pasekan. Nyoman Susarjana-Metro Bali