Nelayan Buleleng Membentuk Forum Komunikasi  Masyarakat Pesisir
Buleleng(Metrobali.com)-
Nelayan dalam mencari penghidupan ditengah laut, penuh dengan resiko. Hal tersebut tidak terlepas dari sulitnya mempridiksi cuaca, baik arus, ombak maupun angin yang kadang-kadang begitu secara tiba-tiba datangnya. Terbukti banyak nelayan saat melaut menjadi korban cuaca ekstrem. Kasus terakhir, seorang Nelayan di Tejakula yang menghilang tanpa jejak di tengah lautan dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Terkait dengan hal ini, Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi, Kamis (6/8) menggelar acara tatap muka dengan mengundang para kelompok nelayan serta Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Buleleng guna membahas dan mencegah agar tidak lagi para nelayan menjadi korban ditengah laut saat melaut mencari ikan.
Kapolres Buleleng, AKBP. Kurniadi mengatakan pihak kepolisian dalam hal ini Satuan Polisi Perairan (Polair) bekerja sama dengan Diskanla untuk membentuk jaringan komunikasi. Agar nantinya bisa memberikan himbauan dengan cepat dan tepat kepada nelayan sebelum melakukan aktivitasnya melaut mencari ikan.”Bukan hanya memperhatikan dari segi komunikasinya saja. Yang terpenting perlu diperhatikan mengenai cuaca karena cuaca ekstrem seringkali menyebabkan nelayan salah arah dan menghilang ditengah laut” ujarnya.”Dalam tatap muka dengan para nelayan dan Diskanla Buleleng telah disepakati untuk membentuk forum komunikasi masyarakat pesisir yang dikoordinir Polair” imbuh  Kurniadi yang didampingi Kasatpol Air Polres Buleleng, AKP Putu Ariana.
Sementara itu salah seorang nelayan yang juga Ketua Kelompok Nelayan di Desa Kaliasem, Syarifudin mengungkapkan bahwa selama ini para nelayan sering menghadapi kendala saat melaut mencari ikan. Hal itu terjadi, lantaran kesulitan berkomunikasi antar nelayan yang disebabkan tidak adanya sinyal handphone saat berada di tengah laut.”Kami sulit berkomunikasi ditengah laut lantaran kesulitan signal” tandasnya. GS-MB