Jakarta (Metrobali.com)-

Partai NasDem meminta peniadaan dana pensiun bagi anggota DPR RI, namun demikian insentif anggota DPR yang masih menjabat dapat dinaikkan.

“Saya setuju agar dana pensiun anggota DPR ditiadakan. Tetapi penghapusan pensiun anggota DPR harus diimbangi dengan insentif yang lebih tinggi agar kinerja mereka lebih baik lagi,” kata Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, di Jakarta, Minggu (10/11).

Surya Paloh usai pelantikan pengurus DPC dan Ranting se-Jatim II yang meliputi Kabupaten dan Kota Probolinggo, dan Pasuruan di Lapangan Kedungdalem Triwu, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/11), mengatakan, insentif yang dimaksud adalah gaji, tunjangan, kehadiran, serta perjalanan dinas.

“Dengan ini diharapkan anggota DPR bisa maksimal bertugas saat menjabat, dan tidak menjadi beban negara setelah tidak menjabat lagi,” katanya.

Sementara di hadapan ribuan kadernya, Surya menilai keberadaan partai politik masih sangat dibutuhkan agar demokrasi di negara ini tetap berlangsung. Sikap pesimistis masyarakat terhadap keberadaan parpol memicu NasDem untuk mengembalikan kepercayaan terhadap parpol.

“Keberadaan Partai NasDem sebagai partai baru memang banyak dipertanyakan. Untuk apa partai baru? Partai yang ada saja sudah membuat banyak masalah. Tapi kita ingin menegaskan, didirikannya NasDem ini untuk memberi penyadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya keberadaan parpol dalam sistem demokrasi yang dianut negara kita,” kata Surya.

Ia pun membenarkan jika selama ini parpol belum menjalankan tugas yang diamanatkan rakyat. “Memang itu betul. Kita ingin menyatakan yang salah bukan parpol, tapi yang salah yang mengatur parpol itu. Tapi rakyat jangan pesimis dan tidak boleh mundur dari kehidupan berbangsa,” ujarnya.

Surya mengakui, ini perjuangan yang berat dan tidak mudah. Namun dia yakin itu bisa dicapai dengan kejujuran dan militansi.

“Uang perlu, tapi bukan segala-galanya bagi NasDem. Yang dibutuhkan adalah semangat militansi dari kader-kader partai NasDem. Tidak ada artinya kita berdemokrasi tetapi masyarakat semakin tidak sejahtera. Kita ingin rakyat semakin pintar dan semakin sejahtera,” tegasnya. AN-MB