Foto: Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buleleng, Made Suparjo.

Buleleng (Metrobali.com)-

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buleleng Made Suparjo mengapresiasi langkah Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang mewacanakan dan berencana menyiapkan Podium Buleleng Bebas Bicara.

Fasilitas Podium Buleleng Bebas Bicara ini bakal disiapkan pemerintah untuk menampung aspirasi, kritik maupun saran dari masyarakat terkait berbagai program pembangunan dan persoalan yang ada saat ini di Buleleng.

Podium Buleleng Bebas Bicara ini mirip dengan konsep Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja atau yang biasa dikenal sebagai PB3AS yang ada di era pemerintahan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang digelar setiap Minggu saat kegiatan car free day (CFD) di areal lapangan Renon, Denpasar.

Sementara itu, rencananya Podium Buleleng Bebas Bicara ini juga akan dibuka setiap Minggu saat kegiatan car free day (CFD) di Taman Kota Singaraja. Dengan begitu, Pemkab Buleleng bakal menyiapkan fasilitas dan ruang untuk masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan, usul, saran maupun kritikan terhadap kebijakan daerah.

“Podium Buleleng Bebas Bicara itu bagus, sah-sah saja. Itu menunjukkan Pj Bupati Buleleng sekarang tidak anti kritik, tidak anti masukan demi kemajuan Buleleng, tidak punya kepentingan politik, tidak ada keberpihakan pada warna partai politik tertentu,” kata Suparjo saat dihubungi Selasa (27/12/2022).

Suparjo menilai kritik yang membangun serta masukan atau saran dari berbagai lapisan masyarakat memang harus didengarkan oleh para pejabat di Buleleng khususnya juga Pj Bupati Buleleng yang akan memimpin Buleleng hingga nantinya terpilih Bupati dan Wakil Bupati definitif hasil Pilkada Serentek pada November 2024 mendatang.

“Jadi kami di NasDem tentu mendukung rencana dibukanya Podium Buleleng Bebas Bicara ini,” kata Suparjo lantas berharap masyarakat Buleleng ke depannya agar mampu memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik sebagai saluran aspirasi dan menyampaikan unek-unek serta keluh kesahnya kepada pemerintah.

“Masyarakat Buleleng sudah sangat terbuka. Jadi saya rasa kalau sudah disiapkan fasilitas seperti itu, orang-orang yang ingin menyampaikan aspirasi pasti akan datang kesana. Jadi tidak perlu lagi melakukan koreksi seperti di warung kopi,” ujar Suparjo.

Di sisi lain, politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini mengapresiasi kepempimpinan Pj Bupati Buleleng yang sudah berjalan 4 bulan ini. Pihaknya menilai Pj Bupati Buleleng sekarang sudah reaksi sangat cepat, keputusan dan langkah yang diambil dalam mengeksekusi program pembanguan di Buleleng sudah sangat luar biasa.

“Kami rasa program-program Bapak Pj Bupati sekarang ini bagus, ada keberpihakan yang sangat luar biasa untuk masyarakat kecil, menengah ke bawah,” pungkas Suparjo.

Sebelumnya Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengungkapkan dirinya menginginkan Buleleng memiliki keterbukaan informasi publik. Karena itu melalui Podium Buleleng Bebas Bicara ini, setiap Minggu akan berikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kritik kepada pemerintah.

“Termasuk program-program yang ada di dinas-dinas, sehingga bisa ditangani secepatnya,” tutur Lihadnyana saat mengisi acara diskusi Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB) beberapa waktu lalu.

Menurut Pj Bupati yang juga masih aktif menjabat sebagai Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini, Podium Buleleng Bebas Bicara menjadi sarana dana wahana Pemkab Buleleng untuk memberikan waktu masyarakat bersuara, merupakan salah satu keterbukaan informasi publik.

“Kita butuh peran aktif masyarakata dalam memberikan saran dan masukan bahkan kritikan sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk pembangunan daerah ke depannya,” tandas penjabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. (wid)