Foto: Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar Dewa Nyoman Budiasa.

Denpasar (Metrobali.com)-

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Denpasar menargetkan mampu merebut 5 kursi dan membentuk satu fraksi penuh di DPRD Kota Denpasar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. NasDem Denpasar juga membidik satu kursi DPRD Bali Dapil Denpasar.

“Kita targetkan 5 kursi DPRD Denpasar dan 1 kursi DPRD Bali sesuai apa yang kami sampaikan di Rakorwil DPW NasDem Bali,” kata Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar Dewa Nyoman Budiasa, Senin (17/1/2022).

Untuk mencapai target politik tersebut tentu mesin partai harus semakin kuat dan caleg-caleg dari NasDem yang dipasang tarung di DPRD Denpasar dan DPRD Bali juga harus mumpuni mampu mendulang banyak suara untuk partai besutan Surya Paloh ini.

Kembali disinggung soal target di 2024, Dewa Budiasa menerangkan tentunya evaluasi hasil Pileg 2019 lalu menjadi catatan penting dalam perjalanan ke depan. Dimana saat itu NasDem Denpasar mampu meraih 3 kursi DPRD Denpasar, naik 2 kursi dari hanya 1 kursi hasil Pileg 2014.

Tiga kursi ini belum membuat NasDem bisa membentuk satu fraksi penuh sehingga harus bergabung dengan dua kursi milik PSI (Partai Solidaritas Indonesia) sehingga membentuk Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar.  Namun NasDem Denpasar belum berhasil menempatkan kadernya meraih kursi DPRD Bali.

Tiga kursi DPRD Denpasar, tersebut diraih di tiga Dapil (Daerah Pemilihan) dari 5 Dapil di Dota Denpasar. Yakni dari Dapil Denpasar Utara AA Ngurah Gede Widiada yang kini menjadi Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar AA Ngurah Gede Widiada dan bertugas di Komisi IV DPRD Denpasar.

Lalu dari Dapil Denpasar Timur Wayan Gatra yang bertugas di Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar yang juga Bendahara Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar. Ketiga dari Dapil Denpasa Selatan Made Yogi Arya Dwi Putra Anggota Komisi I DPRD Kota Denpasar.

“Kami tentu evaluasi hasil perolehan suara dan kursi di Pileg 2019. Dari lima Dapil di Kota Denpasar, NasDem hanya mampu mengisi di 3 Dapil. Sisanya di dua Dapil (Denpasar Barat 1 dan Denpasar Barat 2) belum ada,” ungkap Dewa Budiasa.

Jadi untuk merebut 5 kursi DPRD Denpasar di 2024 dan mengisi dari masing-masing Dapil maka NasDem Denpasar tentu harus memperkuat basis suara di Dapil yang sudah ada anggota legislatif NasDem dan merebut kursi di Dapil yang masih kosong.

“Tentu kami akan merangkul tokoh-tokoh dan caleg dari internal partai maupun di luar partai untuk bergabung di NasDem,”sambung Dewa Budiasa.

Sementara untuk target 1 kursi DPRD Bali, Dewa Budiasa menegaskan NasDem berpeluang besar untuk itu. Namun memang diakui sejumlah kelemahan dalam Pileg 2019 harus menjadi catatan penting dan dibenahi untuk Pileg 2024. Pada Pileg 2019 partai baru yakni PSI (Partai Solidaritas Indonesia) malah yang mampu merebut satu kursi DPRD Bali Dapil Denpasar sementara NasDem sendiri belum mampu.

Dewa Budiasa menyebutkan salah satu penyebab kegagalan NasDem Denpasar merebut kursi DPRD Bali adalah rendahnya ID partai. Party-identification (Party-ID) merupakan derajat kedekatan warga dengan partai yang diyakininya untuk dipilih saat pemilu dilaksanakan.

“Kembali acuannya pada evaluasi kita. Kemarin (Pileg 2029) untuk DPRD Bali, ID partai kita sangat rendah,” ungkap Dewa Budiasa.

Persoalan lainnya adalah terkait soliditas, linearitas, tusuk satu antar caleg di semua tingkatan baik DPRD Denpasar, DPRD Bali dan DPR RI yang belum terjalin dengan baik dan belum terjalin solid. Seolah-seolah para caleg dari semua tingkatan baik di DPRD Denpasar, DPRD Bali dan DPR RI belum terjadi komunikasi dan koordinasi yang bagus.

“Itu harus kita akui. Intinya ada miss management di internal partai di Pileg 2019 yang harus pembenahan di 2024,” tegas Dewa Budiasa.

Pihaknya lantas mengaku optimis mampu meraih target 5 kursi DPRD Denpasar dan satu kursi DPRD Bali Dapil Denpasar dengan kekompakan, soliditas dan manajemen partai saat ini. “Tentu kita harus terus bersatu, berjuang untuk menang,” pungkas Dewa Budiasa. (wid)