Foto: Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buleleng, Made Jayadi Asmara (kiri atas) bersama Jajaran Fraksi Partai NasDem DPRD Buleleng mengucapkan selamat atas kemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan I Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna di Pilkada Buleleng.

Buleleng (Metrobali.com)-

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buleleng, Made Jayadi Asmara mengucap syukur atas Pilkada Buleleng 2024 yang sudah berlangsung dengan aman, tertib dan damai. Meskipun ada catatan yang perlu digarisbawahi yakni tingkat partisipasi pemilih tergolong rendah pada hajatan pesta demokrasi Pilkada Buleleng kali ini.

“Rendahnya tingkat kehadiran pemilih di perhelatan Pilkada Buleleng ini berpengaruh terhadap legitimasi pemimpin yang terpilih,” kata Jayadi Asmara saat dihubungi Sabtu 7 Desember 2024.

Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat kabupaten dari KPU Buleleng menunjukkan hasil Pilkada Buleleng 2024 mencatat tingkat partisipasi pemilih sebesar 61,69 persen. Berdasarkan data KPU Buleleng dari 594.619 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 366.818 orang yang memakai hak suaranya untuk memilih pemimpin. Suara pemilih tersebut terdiri dari 357.660 suara sah dan 9.158 suara tidak sah.

Pilkada Buleleng kali ini dimenangkan oleh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan I Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna yang menyapu bersih kemenangan di sembilan kecamatan. Sutjidra-Supriatna memperoleh suara 227.312 atau 63,55 persen. Sementara paslon Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng nomor urut 2 yang diusung KIM Plus (Golkar, NasDem, Demokrat, Gerindra, PSI) I Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana hanya memperoleh suara 130.348 atau 36,45 persen.

“Catatan rendahnya partisipasi pemilih ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama agar mulai dari penyenggara pemilu, pemerintah daerah maupun partai politik untuk melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa dalam sistem demokrasi yang kita anut kedaulatan ada di tangan rakyat. Pemimpin-pemimpin yang menyelenggarakan fungsi pemerintahan kita pilih melalui perhelatan yang kita sepakati bernama pemilu. Awareness atau kesadaran inilah yang mesti kita bangun sehingga partisipasi pemilih dalam penyelenggaraan perhelatan politik kedepannya bisa lebih meningkat lagi,” ujar Jadi Asmara yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng itu.

Di sisi lain NasDem Buleleng juga mengucapkan selamat kepada paslon nomor urut 2 Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna yang sudah terpilih melalui Pilkada Buleleng 2024 yang sudah berlangsung secara demokratis. “Kami di KIM Plus sudah berupaya optimal untuk memenangkan kontestasi, namun itulah hasilnya paslon 02 sudah berhasil keluar sebagai pemenang”, ujar Jayadi Asmara.

“Dalam setiap kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah, kewajiban kita untuk menghormati keputusan suara mayoritas, menghormati suara rakyat”, “ katanya menambahkan.

Partai NasDem yang memiliki 6 anggota legislatif di DPRD Buleleng siap mengawal pemerintahan baru 5 tahun ke depan dalam mengakselerasi program-program yang telah dicanangkan dalam hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Buleleng. Salah satu yang diharapkan menjadi fokus dan perhatian serius pemerintahan baru yakni mengurangi kesenjangan pembangunan antara Bali Utara dengan Bali Selatan sehingga sumber daya manusia Buleleng yang kompetitif yang selama ini banyak merantau bisa terdorong pulang kampuneg ke Buleleng untuk membangun Buleleng tanah kelahirannya yang dicintai.

Ketika ditanya apakah KIM Plus atau khususnya Partai NasDem akan mengambil posisi oposisi di pemerintahan baru di Kabupaten Buleleng, Jayadi Asmara yang saat itu didampingi oleh jajaran Fraksi Partai NasDem DPRD Buleleng menegaskan bahwa dalam sistem ketatanegaraan kita khususnya penyelenggaraan pemerintahan di daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah eksekutif dalam hal Ini Pemerintah Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sehingga DPRD menjalankan fungsi ganda disamping menjalankan fungsi legislatif juga fungsi eksekutif dan tentu saja menjalankan fungsi kontrol atau pengawasan.

“Apalagi konfigurasi kekuatan politik di DPRD Buleleng berwarna warni atau tidak ada kekuatan politik yang sangat dominan dan ini baik untuk demokrasi, baik untuk rakyat Buleleng seperti adagium yang menyebutkan power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely”, pungkas Jayadi Asmara. (wid)