NasDem Bali Apresiasi Legacy Kepemimpinan Gubernur Koster, Pungutan Turis Asing Diharapkan Wujudkan Pariwisata Berkualitas
Foto: Sekretaris DPW Partai NasDem Bali Nyoman Winatha di sela-sela acara Kebaktian Kebangsaan dengan tema “Merawat Kebersamaan dalam Bingkai Keberagaman” pada Kamis malam 31 Agustus 2023 di Gedung Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Bali di Jalan Cok Agung Tresna Renon, Denpasar.
Denpasar (Metrobali.com)-
Partai NasDem Bali mengapresiasi kepemimpinan periode pertama Gubernur Bali Wayan Koster yang resmi berakhir 5 September 2023 ini dan berharap Pj Gubernur Bali dapat melanjutkan keberhasilan progam Gubernur Koster.
Sekretaris DPW Partai NasDem Bali Nyoman Winatha menilai apa yang sudah dikerjakan Wayan Koster selama kepimpinannya sudah baik. “Saya rasa Pak Gubernur Koster sudah melakukan tugasnya dengan baik,” kata Winatha ditemui usai acara DPW Partai NasDem Bali menggelar Kebaktian Kebangsaan dengan tema “Merawat Kebersamaan dalam Bingkai Keberagaman” pada Kamis malam 31 Agustus 2023 di Gedung Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Bali di Jalan Cok Agung Tresna Renon, Denpasar.
Misa kudus ini dipimpin oleh Romo Herman Yoseph Babey, romo Yoseph dan romo Marthin Ano. Kebaktian Kebangsaan ini juga dihadiri para calon anggota legislatif NasDem yang beragama Katolik dan caleg Katolik lintas partai politik.
Kembali soal kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster yang resmi berakhir 5 September 2023 ini, NasDem Bali kemudian berharap Penjabat (Pj) Gubernur Bali nanti bisa melanjutkan aspirasi-aspirasi yang dibawa oleh masyarakat Bali.
“Tentu kita berharap Pj Gubernur yang akan datang ini bisa melanjutkan atau meningkatkan aspirasi-aspirasi yang dibawakan masyarakat Bali pada khususnya. Dan NasDem apresiasi apa yang Pak gubernur lakukan. Setiap pejabat politik itu pasti ada kelebihan, ada kekurangan. Tapi overall NasDem sangat apresiasi,” ujar Winatha yang juga caleg Partai NasDem untuk DPR RI Dapil Bali ini.
Sementara terkait dengan legacy Gubernur Bali Wayan Koster, khususnya terkait Peraturan Daerah Tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing Untuk Perlindungan Kebudayaan Dan Lingkungan Alam Bali dimana nantinya wisatawan asing yang berkunjung ke Bali akan dipungut sebesar Rp 150 ribu akan mulai akan diberlakukan pada Februari 2024, Winatha mengatakan bahwa selaku pelaku pariwisata ia melihat positif kebijakan pungutan tersebut, mengingat trend pariwisata Bali yang sudah kembali naik, khususnya pasca pandemi covid-19.
Pihaknya kemudian berharap Bali tidak hanya mendapatkan kuantiti saja, tetapi juga quality. Artinya dengan adanya pungutan IDR. 150.000 tersebut tentu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dan pelayanan di sektor pariwisata.
“Jadi bukan kuantitas saja, tapi kuantitas juga perlu diperhatikan. Jadi dulu yang masih gratis sekarang mungkin dengan adanya 150.000 saya rasa kita akan mendapat kualitas yang mudah-mudahan membaik, karena sekarang di mana-mana jalan macet, hotel juga penuh,” kata Winatha.
“Hari ini pun di hotel saya juga 101%. Jadi kuantitas itu kita sudah dapat, sekarang bagaimana dapat kualitas sehingga setiap aspek di Bali yang maksudnya dari hotel dari transportasi dari apapun aspek pariwisata, semua bisa dapat benefitnya, bukan cuma kuantitas saja yang banyak tapi tidak menyentuh semua aspek. Jadi kita berharap, dengan kualitas yang kita dapat dengan adanya charge 150.000, saya yakin keinginan orang untuk masuk Bali itu masih tinggi,” papar Winatha yang juga praktisi pariwisata ini.
Winatha kemudian menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur mengingat pesatnya pembangunan di Bali, terutama pasca Covid-19. Perbaikan pada infrastruktur ini nantinya akan bisa menunjang daripada pesatnya pertumbuhan pariwisata.
“Saya sebagai pelaku pariwisata, saya merasakan ini kuat sekali kembalinya pariwisata pasca covid ini kuat sekali, jadi infrastruktur mungkin kayak jalan tol itu yang saya dengar enggak ada, belum ada perkembangan, mudah-mudahan bisa dipercepat karena itu akan sangat membantu,” pungkas politisi NasDem asal Desa Palasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana ini. (wid)