Ilustrasi – Ikan Salmon

Jakarta (Metrobali.com)-

Menghangatnya suhu air telah menyebabkan hasil panen ikan salmon Copper River Alaska yang berharga menjadi hanya sebagian kecil dibandingkan panen tahun lalu, ujar ahli biologi asal Alaska.

Jumlah ikan salmon yang berenang ke hulu Copper River sangat sedikit sehingga Alaska Department of Fish and Game menghentikan proses panen komersil bulan lalu, menghentikan musim panen yang biasanya berlangsung tiga bulan menjadi kurang dari dua pekan. Awal bulan ini, Departemen tersebut juga menghentikan sebagian besar panen yang dilakukan warga disepanjang sungai yang dilakukan warga yang menjadi sumber pangan bagi keluarga mereka.

Total panen ikan salmon di Copper River Alaska tahun ini setelah dihentikan di akbir bulan Mei mencapai 32.000 ekor ikan, sebagaimana dilaporkan oleh Alaska Department of Fish and Game. Bandingkan dengan perkiraan pra-musim panen Departemen tersebut yang mencapai lebih dari 1,2 juta ekor dan rata-rata penen tahunan yang lebih dari 1,4 juta ekor ikan pada periode sebelumnya.

Pakar biologi dari negara bagian itu menyalahkan meningkatnya suhu air di Teluk Alaska atas berkurangnya jumlah ikan salmon yang menuju ke hulu Copper River, yang dianggap bernilai karena cita rasanya yang kaya, kandungan minyaknya yang tinggi, dan warnanya yang merah gelap.

Ikan-ikan itu menghabiskan sebagian besar hidupnya di samudra, dan suhu air di samudra 3 hingga 5 derajat lebih hangat dibandingkan suhu normal, berkat suhu air Pasifik Utara yang hangat dan masa air yang disebut para ilmuwan sebagai “the Blob,” bersama dengan faktor-fakto lainnya, ujar Mark Somerville, seorang pakar biologis yang bekerja untuk Alaska Department of Fish and Game.

Suhu air yang lebih hangat menyebabkan proses metabolisme ikan lebih cepat, ujar Somerville. “Mereka perlu makan untuk menjaga tubuhnya,” ujarnya. “Di saat yang sama, sumber makanan mereka berkurang.”

Arus salmon ke hulu di tempat lain juga tidak menggembirakan, termasuk di Kenai River – sebuah lokasi olahraga memancing yang terkenal di dunia – dan di sepanjang Pulau Kodiak. Namun di tempat lain, arus salmon ke hulu ada juga dalam jumlah yang memuaskan, meskipun ikan yang mengarah ke hulu ini tampak jelas ukurannya lebih kecil, ujar Somerville.

Di Alaska, dimana salmon liar menjadi ikon, ikan yang ditangkap di Copper River menduduki status tersendiri.

Kandungan minyaknya yang tinggi dikaitkan dengan rute migrasi mereka yang sangat panjang dari samudra menuju lahan perkembang biakan yang mendapat pasokan air dari aliran glacier. Mereka adalah ikan salmon Alaska segara pertama yang dijual di pasar setiap tahun. Ikan salmon asal Copper River dijual dengan harga $75 per 0,45 kg.

Chris Bryant, juru masak eksekutif untuk WildFin American Grill, sebuah kelompok restoran seafood di kawasan Seattle, mengkhawatirkan tren perkembangbiakan ikan salmon di Copper River dan lokasi lainnya.

“Ukuran ikannya lebih kecil, sehingga membuatnya lebih sulit bagi juru masak untuk mendapatkan cukup daging yang dapat diambil dan menyajikannya di piring,” ujarnya. [ww]

Editor : Whraspati Radha