Ada yg tahu lukisan ini tentang apa? Lukisan ini dari Chile….di Nusantara penggambaran peristiwa ini juga tidak asing. Tali yang dipakai adalah Basuki beliau adalah Tuhan sendiri. Di Tohlangkir beliau di puja🙏

 

Oleh : Jro Gde Sudibya

 

Dari sosiologi agama yang basisnya teologi, NAGA BHASUKI, simbolik Tuhan Ciwa yang menjadi basis dasar dari Besakih.

Secara tradisi dipuja, pada mulanya oleh para raja melalui Tapa Bratha di Pura Goa Raja Besakih yang kemudian diikuti oleh masyarakat umum di Bali sampai kini.
Konsepsi Naga Bhasuki sebagai sebuah Spirit Besar, tetapi dengan sebutan lain, telah dikenal dalam tradisi Bhairawa Paksa, sebelum era Mpu Kuturan di awal ke 11, yang sampai saat ini bentuk-bentuk upakara dan maknanya tetap dijalankan di sejumlah Desa Bali Pegunungan penjaga tradisi Bali Mula.

Dalam keyakinan Bhairawa Paksa, yang kemudian mengalami sinkretisasi dengan sistem keyakinan ( Paksa) berikutnya, “pergerakan” kekuatan Naga Bhasuki, perlu diwaspadai dan dimaknai, karena dapat melahirkan peradaban baru Bali yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Dalam beberapa rujukan sastra, kekuatan Tuhan Ciwa “bertransformasi” menjadi kekuatan Tuhan Rudra yang maha dashyat.
Di sini, di Pulau Dewata ini, dikenal upakara besar, setiap penggantian 2 rah windu – setiap 100 tahun- EKA DASA RUDRA- pemujaan 11 Tuhan Rudra di Pura Besakih.

“Mutiara” keyakinan ini perlu diungkap kembali, pasca bentang alam Besakih “dirusak”, karena motif dari sisi spiritualisme Besakih sulit diterima dan dipertanggung-jawabkan.
Jro Gde Sudibya, salah seorang pendiri dan Sekretaris Kuturan Dharma Budaya, LSM yang mensosialisasikan pemikiran Mpu Kuturan Raja Kertha.

Tentang Penulis :
Jro Gde Sudibya, Ketua FPD (Forum Penyadaran Dharma ), anggota MPR RI Utusan Daerah Bali 1999- 2004, mendampingi Gubernur Dewa Made Beratha dalam masa kepemimpinannya di bidang: sosial, agama dan kebudayaan, penulis beberapa buku tentang Agama Hindu dan Budaya Bali.