????????????????????????????????????

Wabup Badung, Ketut Suiasa saat memberikan pengarahan dalam Musrenbang Kecamatan Kuta, Jumat lalu.
Mangupura (Metrobali.com)-
Jajaran SKPD dalam Penetrasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Munsrenbang) harus kritis  dalam penyerapan sesuai kebutuhan di kecamatan masing-masing. Musrenbang jangan  hanya sebagai tradisi tahunan belaka. Program pembangunan di segala bidang baik fisik maupun non fisik dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat guna peningkatan pembangunan dalam segala sektor di Kab Badung janganlah menjadi sebuah agenda pepesan kosong yang membungkus program lama yang diangkat kembali ke permukaan.
Penegasan itu diungkapkan Kepala Badan penelitian dan Pengembangan yang juga Plt. Bappeda Badung  I Wayan Suambara saat membuka Munsrenbang Kecamatan Kuta, Jumat (10/2) lalu. 
Musrenbang Kuta kali ini dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Tripitaka, Wakil TP. PKK kab. Badung Ny. Kristiani Suiasa, camat Kuta I Gede Rai Wijaya, ketua TP. PKK Kecamatan Ny. Rai Wijaya, Tokoh masyarakat Kuta, LPM serta Dinas terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Suambara dalam sambutannya juga mengatakan Musrenbang yang melibatkan jajaran SKPD dan perangkat desa/kelurahan di Kec. Kuta diharapkan ada improvisasi dan inovasi program pembangunan ke depan. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Bupati/wakil Bupati terpilih untuk pembangunan 5 tahun kedepan.
Selaku Pemerintah, pihaknya berharap program yang dibawa perencana pembangunan jangan bersifat monoton harus ada inovasi. Karena Kuta tentu punya kreasi dan permasalah yang beda dari kecamatan yang lain di kabupaten Badung.  Musrenbang yang harusnya membawa dan mampu mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat serta menghasilkan perencanaan program pembangunan harus tajam dan jelas peruntukannya melalui skala prioritas,” ujarnya.
           
Camat Kuta, Rai Wijaya dalam laporanya mengatakan, Kecamatan Kuta yang merupakan salah satu kecamatan tujuan wisata di Kab. Badung tentu mempunyai permasalahan berbeda. Seperti kehadiran sampah, kemacetan , banjir dan lain-lain. Tentu permasalahan tersebut menjadi bagian prioritas dalam penangananya. Dengan usulan 500 lebih diharapkan dapat terujud dan terserap sesuai dengan tujuan peningkatan pembangunan di kecamatan Kuta dari tahun  sebelumnya.
           
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dalam sambutannya menegaskan Musrenbang merupakan sebuah bentangan rencana pembangunan yang berencana sesuai peruntukan masing -masing daerahnya. Dengan Kehadiran Munsrenbang maka muncul tuntutan agar konsep pembangunan tidak lagi menggunakan paradigma top down melainkan konsep bottom up. Suiasa menilai perlu melibatkan langsung dari seluruh komponen dan masyarakat setempat agar pembangunan sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
Pemerintah selalu hadir ditengah-tengah masyarakat secara bersama-sama tidak hanya untuk melihat hasil Musrenbang, tentu juga menjaga hasil pembangunan tersebut. Karenanya Pihak SKPD serta perangkat desa serta masyarakat harus ada improvisasi program pembangunan ke depan sesuai program yang digagas Bupati/wakil Bupati.
“Musrenbang yang harusnya membawa dan mampu mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat serta menghasilkan perencanaan program pembangunan harus jelas dengan skala prioritas,” ujarnya.
Bila antara desa, kelurahan,kecamatan  dan masyarakat akan berjalan sendiri – sendiri tidak ada progam yang berlandaskan dari visi dan misi Bupati Badung/wakil Bupati terpilih maka hasil yang diharapkan secara maksimal dengan serapan sesuai usulan tentu tidak akan terwujud. “Musrenbang merupakan agenda tahunan dalam menyusun perencanaan pembangunan di masing-masing kecamatan, sekaligus memformat skala prioritas dengan serapannya pada setiap kecamatan untuk dibawa nantinya pada Musrenbang tingkat kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional” pungkasnya. RED-MB