Denpasar (Metrobali.com)-

Museum Seni Lukis Klasik Gunarsa menyediakan total hadiah Rp110 juta untuk para juara kompetisi “Baligraphy” yang melibatkan utusan dari sembilan negara dalam memeriahkan “International Festival of Balinese Language”, Oktober.

“Para juara penulisan aksara Bali selain memperoleh hadiah berupa uang tunai juga penghargaan bergensi yang diberi nama ‘Aji Sewaka Nugraha’,” kata Dr HC Nyoman Gunarsa selaku pendiri dan pengelola museum seni lukis klasik di Klungkung sekaligus penggagas kompetisi tersebut, Selasa (6/8).

Juara pertama kompetisi Baligraphy menerima “Aji Sewaka Nugraha Award” dan uang tunai Rp50 juta, juara kedua Rp35 juta dan juara ketiga Rp25 juta masing-masing beserta Aji Sewaka Nugraha Award.

Dewan juri terdiri atas unsur akademisi, budayawan dan seniman selaku yang terdiri atas Prof Dr Dwi Marianto, mantan Direktur Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Made Bendi Yudha, Dosen ISI Denpasar dan Gunarsa sendiri (Maestro).

Kompetisi tersebut mengusung tema “Makuta Mandita” (memuliakan) aksara Bali, sebagai langkah kongkret yang berlaku untuk umum dan bersifat internasional.

Peserta wajib menyerahkan riwayat hidup (auto biography), karya seni yang merujuk pada bentuk-bentuk aksara Bali dan bisa dibaca.

“Semua itu bertujuan menghidupkan nilai-nilai sastra Bali, mencakup filsafat Tri Hita Karana, Rwa Bhineda, Tat Twan Asi, Asta Berata,” tutur Gunarsa.

Ia menambahkan bahwa ekpresi aksara bebas, sesuai cita rasa pencipta, memiliki unsur harmoni. Bentuk karya bebas, bisa di atas canvas, kertas, kayu, metal, dengan bahan pewarna cat minyak, cat air, pastel, tinta dan perada emas/perak.

Ukuran karya seni maksimal satu kali satu meter dan penyerahan kepada panitia paling lambat 31 Oktober 2013.

Seluruh karya seni yang diseleksi panitia itu akan dipamerkan di Museum Seni Lukis Klasik Bali di Takmung, Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, 8-30 November, tutur Nyoman Gunarsa. AN-MB