Buleleng, (Metrobali.com)

Pasca pengumuman hasil verifikasi bakal calon (balon) Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Singaraja periode 2023-2028, kedua kandidat calon yakni Kadek Doni Riana,SH,MH dan Nyoman Sardana,SH,MH menyatakan sesuai pernyataan yang diajukan pada saat pendaftaran dan verifikasi, berkomitmen untuk Siap Menang dan Siap Kalah dalam Musyawarah Cabang (Muscab) 1 DPC Peradi Singaraja yang dihelat pada Sabtu, 1 April 2023 mendatang di Hotel Bali Taman, Singaraja.

Saat dikonfirmasi, Kadek Doni Riana terlebih dahulu menyatakan apresiasinya terhadap kinerja tim verifikasi, mulai dari penerimaan berkas pendaftaran bakal calon, lanjut diverifikasi hingga tahapan pengumuman yang dilakukan oleh Ketua Steering Committee (SC) Panitia Muscab 1 DPC Peradi Singaraja, Made Suwinaya,SH,MH pada Jumat, 24 Maret 2023 lalu. Artinya dalam Muscab nanti, dua kandidat yang tentunya akan menjalankan pemilihan secara demokratis.

“Saya dan beliaunya pak Nyoman Sardana hendaknya disikapi bersama demi kebesaran Peradi Singaraja. Sehingga saat Muscab pada 1 April 2023, bisa dilihat visi dan misinya yang layak untuk memimpin DPC Peradi Singaraja.” ujarnya pada Senin, (27/3/2023) di Singaraja.

Iapun mengakui bahwa Nyoman Sardana adalah senior yang juga sebagai penasehat di DPC Peradi Singaraja, dimana dirinya selaku sekretaris. Jadi dirinya dan Nyoman Sardana sama-sama tahu, bagaimana kepengurusan ini berjalan dan sudah dilewati yang tentunya dikedepannya lebih baik lagi.

“Saya mohon sikap yang tenang, dimana sesuai pernyataan saya Siap Menang dan Siap Kalah. Tentunya saya berbesar hati ketika memang tidak terpilih menjadi Ketua Peradi, dan mendukung siapa saja yang nanti akan terpilih. Dan begitu juga sebaliknya, kalaupun saya nantinya terpilih sebagai ketua dimohon juga mendukung daripada kinerja kita kedepan, sehingga tidak ada terpecah belah. Baik itu senior maupun junior, dalam artian saling harga menghargai. Mengingat senior itu lahir terlebih dahulu dan junior terlahir belakangan sudah barang tentu junior tahu diri terkait dengan keberadaan senioritas mereka. Nahhh, kita ingin DPC Peradi Singaraja merangkul semua, tidak ada yang namanya senior maupun junior, tapi semua adalah anggota DPC Peradi Singaraja. Kedepannya saat melakukan kegiatan-kegiatan, tentu DPC Peradi Singaraja terpercaya, solid dan bermartabat sesuai dengan visi saya.” urai Doni Riana.

Disinggung tentang pola pemilihan yang diharapkan saat Muscab nanti, Kadek Doni Riana secara tegas menyatakan pemilihannya tergantung kedua belah pihak. Dan tetap akan berkomunikasi dalam hal siapa yang akan menjadi ketua. Tapi kalau memang tidak ditemukan titik temu, maka sudah barang tentu harus dijalani proses pemilihan voting.

“Jadi tentunya semua harus berusaha hadir dalam rangka pemilihan ini. Walaupun ada dukungan, baik secara kelihatan terang-terangan ataupun secara diam-diam, hal itu mutlak hak dari para anggota. Karena kita ingin bahwasanya pemilihan itu berlangsung jujur dan adil tanpa tekanan dari pihak lain. Dalam hal ini adalah murni dukungan daripada advokat itu sendiri tanpa campur tangan daripada pihak lain. Apalagi bermain politik dalam hal ini. Peradi adalah organisasi bebas politik. Sama dengan pak sardana, kita tidak ada muatan politis ditubuh DPC Peradi Singaraja.” jelasnya.

Masalah pertanggung jawaban kepengurusan sebelumnya, menurut Doni Riana sepanjang pertanggungjawaban itu sudah ada, dan tidak ada permasalahan yang cukup berarti, maka bisa disetujui.

“Tapi kalau memang dianggap ada permasalahan, maka tentunya bisa kita loloskan dengan catatan.” pungkasnya.

Ungkapan ya g hampir sama juga disampaikan Nyoman Sardana. Menurutnya selaku kandidat calon ketua DPC Petadi Singaraja mengapresiasi panitia yang telah melaksanakan tahapan Muscab hingga pengumuman verifikasi bakal calon yang nantinya dipilih pada Muscab 1 DPC Peradi Singaraja.

“ Saya mengucapkan kepada rekan-rekan yang senior, junior maupun kepengurusan yang telah mampu untuk menenangkan situasi. Sehingga tim verifikasi yang juga dari SC dan OC bisa bekerja dengan baik. Dan khusus tim verifikasi atas kerja kerasnya hingga mampu meloloskan dua bakal calon untuk diumumkan oleh Ketua SC” ujarnya.

Jadi dalam hal ini, ucapnya menegaskan dirinya memiliki harapan Muscab 1 ini bisa melahirkan ketua. Namun untuk kedepan dirinya juga berharap kepada seluruh rekan senior dan junior untuk menjaga moment yang sudah terjadi atau moment yang sudah dilakukan dengan baik ini. Artinya moment ini tetap dijadikan landasan, agar kedepan tetap nuansanya kekeluargaan. Sehingga Muscab 1 pada Sabtu 1 April 2023 mendatang bisa berjalan dengan baik dan melahirkan ketua.

Disinggung tentang pola pemilihan saat Muscab, Nyoman Sardana mengatakan terkait dengan pola pemilihan, oleh karena terdapat dua kandidat dalam Muscab yang pertama ini, diharapkan pemilihannya memiliki nilai positif dan dipandang sebagai organisasi yang memiliki marwah dengan tingkat etika dan kekeluargaan yang baik.

“Saya berharap pemilihan secara aklamasi. Saya selaku salah satu kandidat calon sangat berharap duduk bersama dengan kandidat calon lainnya, untuk berbicara bagaimana nanti menggolkan Muscab ini melalui sistem demokrasi dengan pola aklamasi. Alasannya untuk apa kita ruwet, karena ini organisasi non profit dan merupakan organisasi profesi, dimana anggotanya ini adalah keluarga semua. Ngapain kita ribet-ribet.” ujarnya

“Apalagi nanti menarik-narik unsur politik masuk kedalamnya, dengan merekrut orang untuk melakukan pemilihan. Pola itu bukan hal sehat, mengingat dalam hal ini bagaimana mengajak semua anggota Peradi memahami bahwa kita ini satu keluarga saling rangkul disaat ada kesulitan dan kita saling membangunkan. IItulah harapannya untuk pemilihan secara aklamasi.” ujar Nyoman Sardana menegaskan.

Ia mengajak untuk duduk bersama, dimana kedua calon bisa memberikan contoh kepada para adik-adik di DPC Peradi Singaraja ini. Organisasi yang dijunjung kebersamaannya untuk melawan tantangan dimasa depan, baik internal maupun eksternal.

“Apalagi wadah organisasi advokat cukup banyak, kalau kita didalam gontok-gontokan nantinya keanggotaan bisa menyusut semakin sedikit. Oleh karena itu mari kita jaga, kita bangun kebersamaan dengan rasa persaudaraan yang tinggi. Kita buktikan dengan cara aklamasi.” Ucap Nyoman Sardana.

Terkait dengan pertanggungjawaban kepengurusan yang lama, Nyoman Sardana juga menyampaikan bahwa dirinya melihat terdapat kekurangan seperti transparansinya, bahkan banyak teman yang mengeluh.

“Tetapi ketika nanti kita masuk ke Muscab, saya yakin bisa merangkul dan mengakomodir semua. Demi tujuan kita bersama, agar Peradi dalam Muscab ini bisa berjalan dengan lancar, tidak terkendala gara-gara pertanggungjawaban itu. Dimana dalam hal ini, sepanjang ada niat dari keseluruhan anggota DPC Peradi Singaraja untuk membangun kepengurusan peradi yang lebih baik dan sehat.” tutupnya. GS