Denpasar (Metrobali.com)-

Setelah kalangan anti WTO terus menerus menggelar aksi massa, kini giliran massa pro WTO yang menggelar aksi serupa. Ratusan massa yang mendukung WTO itu memusatkan aksinya di Gedung DPRD Bali.

300 massa yang menamakan diri Elemen Semeton Bali (ESB) itu berjalan kaki sembari membentangkan spanduk dan atribut aksi. Di antara spanduk yang terpantau berbunyi “Stop ancam intevensi LSM asing yang ingin membuat kekacauan”, “Stop provokasi media dan provokasi LSM”, “Menolak intervensi dari pihak luar yang mengganggu jalannya kegiatan WTO dengan dalih kepentingan rakyat” dan sejumlah spanduk lainnya.

Juru bicara aksi, I Nyoman Mudita mengatakan, tak ingin Bali disusupi oleh oknum tak bertanggungjawab. “Dari aspek keamanan jangan sampai mengacaukan Bali. Kami menolak intervensi orang luar di Bali,” kata dia, Rabu 4 Desember 2013.

Ia mengatakan jika forum World Trade Organization (WTO) merupakan hal penting. “WTO itu penting dan perlu,” tegas dia. WTO, sambung Mudita, merupakan pertemuan dunia yang mengatur perdagangan internasional. “Indonesia sebagai negara dunia ketiga harusnya menyadari itu dan tunduk pada aturan itu,” tegas dia.

Ratusan massa itu juga menggelar doa bersama untuk sukses pertemuan WTO. Usai doa, mereka melepas ratusan balon warna-warni berisi spanduk bertuliskan “Damai Bali”. Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya menegaskan, sebagai kawasan pariwisata, maka Bali patut diamankan dari aspek keamanan. “Perkara menolak atau menerima WTO, itu urusan para petinggi di Jakarta. Tapi yang penting, situasi Bali sebagai tujuan pariwisata harus kondusif,” katanya. 

Pada saat sama, puluhan aktivis internasional yang menamakan diri Koalisi Gerak Lawan menggelar aksi people tribunal WTO di GOR Yuwana Mandala, Denpasar. JAK-MB