Foto : Arena BMX di Kabupaten Jembrana.

 
Jembrana (Metrobali.com)- 
Dibangunnya arena BMX oleh Pemkab Jembrana dari informasi atas dorongan sejumlah masyarakat atau komunitas pecinta olahraga BMX di Kabupaten Jembrana.
Namun belakangan niat baik Pemkab Jembrana ini jarang bahkan tidak pernah dimanfaatkan. Terkecuali saat digelar event BMX serangkaian Jembrana  Festival (J-Fest) memperingati HUT Kota Negara.
Sehingga arena BMX di barat Stadion Pecangakan atau di timur Rumah Jabatan (Rumjab) Bupati Jembtana di Kelurahan Dauhwaru terkesan mubasir.
Pantauan di lokasi, arena BMX nampak sampah dimana-mana. Dibeberapa bagian bangunan juga ditumbuhi rumput. Kondisi ini membuktikan jika bangunan yang dibangun sekitar tahun 2016 kurang terawat.
Beberapa warga ditemui di lokasi mengaku jarang melihat ada orang naik (latihan) sepeda BMX. Namun lebih sering digunakan sebagai tempat bermain anak-anak. Bahkan tempat nongklong di malam hari.
“Dulu sebelum ini (arena BMX) dibangun, di jalan sekitar kantor bupati hampir setiap sore ramai orang naik sepeda BMX. Sekarang malah tidak ada” ujar salah seorang warga dari Kelurahan Dauhwaru.
Kabid Pemuda dan Olarraga pada Dinas Dikpora Jembrana, I Komang Trilaksana memperkirakan penggenar sepeda BMX lebih sering latihan pada malam hari namun pada waktu-waktu tertentu saja sehingga jarang dilihat.
Ia juga memastikan kalau komunitas atau penggemar sepeda BMX di Jembrana masih ada. “Saya sendiri memang jarang melihat ada yang latihan. Tapi komunitasnya (BMX) masih ada karena arena BMX setiap tahun digunakan event HUT Kota” ujarnya, Senin (5/11).
Pewarta : Komang Tole
  • Editor : Whraspati Radha