Hidayat Nurwahid

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, kaum muda di Tanah Air seperti yang terhimpun dalam Pelajar Islam Indonesia (PII) perlu siap dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

“Masa depan adalah milik anak muda,” kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (18/2).

Sebagaimana diwartakan, Hidayat dikunjungi oleh Pengurus Besar PII yang dijadwalkan bakal menggelar Kongres XIX PII di Medan, Sumatera Utara, 4-9 Mei 2014.

Menurut dia, anak-anak muda Thailand sejak beberapa tahun yang lalu sudah dididik dengan kuat untuk menyambut MEA 2015 antara lain dengan belajar Bahasa Indonesia.

“Bila banyak anak muda Thailand mampu belajar Bahasa Indonesia maka kelak yang menyerbu Indonesia tidak hanya ayam bangkok, jambu bangkok, namun juga anak-anak muda Bangkok,” katanya.

Untuk itu diharapkan agar kader PII mampu menguasai bahasa asing agar bisa bersaing dengan bangsa lain.

Sebagaimana diberitakan, Presiden Joko Widodo menginginkan para pengusaha untuk jangan mencemaskan pemberlakuan MEA 2015 karena seluruh negara di kawasan Asia Tenggara mencemaskan hal yang sama.

“Saudara-saudara tak usah takut, mereka (negara-negara ASEAN) juga takut dan yang paling ditakutkan adalah Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Musyawarah Nasional XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Bandung, Senin (12/1).

Menurut Presiden, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah pemimpin negara dan pemerintahan di ASEAN dan mereka semua juga khawatir karena masih menerka dan meraba-raba pemberlakuan dampak MEA.

Presiden berpendapat, Indonesia adalah negara yang ditakuti karena negara-negara lain penduduknya tidak sebanyak dengan jumlah penduduk yang terdapat di Indonesia.

“Mereka berpikir begitu dibuka mereka akan diserbu oleh pengusaha RI yang banyak sekali,” katanya sambil menambahkan, “serbuan” itu terutama dapat dilakukan para pengusaha muda yang biasanya mendahulukan keberanian.

Untuk itu, Presiden juga menegaskan agar pengusaha nasional tidak takut karena negara yang lain sudah grogi, tetapi yang terpenting adalah adanya kesiapan dan perancangan yang baik.

Jokowi juga menghendaki agar beragam peluang usaha yang ada di dalam negeri agar jangan sampai diambil pengusaha luar negeri yang masuk ke Indonesia . AN-MB