Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara berfoto bersama dan mengucapkan selamat kepada Ida Bagus Subrahmaniam Saitya atas promosi Doktor ilmu agama Pascasarjana IHDN Denpasar, Rabu (25/7).

Jadi Kontekstualisasi Teologi Hindu Teks Adiparwa

Denpasar (Metrobali.com)-

Moto pelayananan Sewaka Dharma Pemkot Denpasar yang berarti melayani adalah kewajiban menjadi bahan penelitian salat satu Mahasiswa Pascasarjana Istitut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar. Ida Bagus Subrahmaniam Saitya yang melakukan penelitian motto Sewaka Dharma tersebut  mengambil spirit dari perjamuan Raja Janamejaya yang ada dalam teks Adiparwa. Hal tersebut terungkap pada ujian terbuka promosi Doktor ilmu agama Pascasarjana IHDN Denpasar, yang tampak dihadiri  Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara, Rabu (25/7) di kampus setempat.

Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara disela-sela kegiatan tersebut mengatakan penelitian yang dilakukan Ida Bagus Subrahmaniam Saitya sangat menarik sekali dalam membahas tentang moto Sewaka Dharma. Tentu ini menjadi sebuah penelitian yang nantinya dapat menjadi resferensi bagi masyarakat dan pelajar di Kota Denpasar dalam mengetahui filosofi dari moto pelayanan ASN Pemkot Depasar. Moto Sewaka Dharma yang dicanangkan Walikota Rai Mantra bersama Wakil Walikota Jaya Negara tentunya telah mengakar dikalangan ASN Denpasar serta telah mampu menjadi perubahan maindset kinerja aparatur yang ada. Disamping itu moto ini juga sebagai langkah reformasi birokrasi Pemkot Denpasar yang saat ini telah dilakukan dengan pendekatan Smart City. “Semoga Disertasi yang mengangkat judul penelitian disertasi Kontekstasi Teologi Hindu Teks Adiparwa di Kota Denpasar yang melihat bahwa Sewaka Dharma berada dalam teks Adiparwa mampu menjadi bahan acuan pembelajaran dan penerapan karya sastra di Kota Denpasar,” ujarnya.

Sementara Ida Bagus Subrahmaniam Saitya dalam pemaparan Disertasinya didepan para Promotor mengatakan bahwa Adiparwa merupakan bagian awal dari kitab Mahabharata. Adiparwa dapat dipandang terdiri atas dua bagian tersendiri. Bagian pertama, menyajikan kerangka mengenai epos Bharata mengenai cerita upacara korban atas perintah Raja Janamejaya dengan tujuan untuk memusnahkan para naga. Yang kedua berisikan silsilah para Pandawa dan Korawa, kelahiran dan masa muda mereka hingga pernikahan Arjuna dengan Subhadra. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis unsur-unsur ajaran teologi Hindu yang terdapat di dalam teks Adiparwa, dan kontekstualisasi ajaran teologi Hindu teks Adiparwa di Kota Denpasar. seperti salah satunya Moto Sewaka Dharma yang berarti melayani adalah kewajiban mengambil spirit dari perjamuan Raja Janamejaya yang ada pada teks Adiparwa. Tentu hal ini juga sejalan dengan visi dan misi Kota Denpasar yakni berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan. Dimana teologi Hindu teks Adiparwa sebagai keimanan tradisional berfungsi secara actual sekaligus sebagai landasan etik dan motivasi tindakan umat Hindu di Kota Denpasar. Kontekstualisasi teologi Hindu teks Adiparwa sangat berguna terhadap kehidupan beragama umat Hindu di Kota Denpasar, baik secara tattwa, susila, dan acara. 

 

Editor : Whraspati Radha