Mangupura (Metrobali.com)-

Masa Orientasi Siswa (MOS) di Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/2013 dimulai Senin (16/7) lalu. Kegiatan MOS dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Badung Drs. I Ketut Widia Astika,MM di SMAN 1 Abiansemal. Sesuai hasil penerimaan siswa baru di sekolah masing-masing, peserta MOS tahun 2012/2013 berjumlah 16.513 siswa, masing-masing untuk SMP 8.737 siswa, SMA 3.030 siswa dan SMK 4.746 siswa.

Kepala Bidang Pendidikan Disdikpora Badung I Made Mandi,SPd.MPd selaku Ketua Panitia MOS melaporkan, penyelenggaraan MOS sebagai langkah awal pelaksanaan pendidikan di lembaga pendidikan formal. MOS bertujuan untuk mengenalkan program sekolah dan cara belajar di sekolah, mengenal kehidupan lingkungan dan potensi sekolah, penanaman konsep pengenalan diri siswa, dapat menyatu dengan warga sekolah serta cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan belajar dalam persiapan mengikuti proses belajar mengajar. Motto kegiatan MOS kali ini adalah “Belajar, Berlatih, Gembira” dengan tema “Melalui MOS kita bangkitkan generasi emas Badung”.

Kadisdikpora Badung Ketut Widia Astika dalam sambutannya mengatakan, pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035, kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pembangunan SDM sebagai upaya menyiapkan generasi 2045 yaitu 100 tahun Indonesia Merdeka. Untuk itu harus disiapkan akses seluas-luasnya kepada selurus kepada selurus anak bangsa pada umumnya dan anak-anak Badung khususnya untuk memasuki dunia pendidikan.

“Upaya meningkatkan kecerdasan dan kesadaran ilmiah bagi pengembangan SDM untuk masa depan bangsa dan negara merupakan hal yang sangat vital. Peningkatan kecerdasan melalui pembangunan sektor pendidikan merupakan indikator maju dan mundurnya suatu bangsa. Pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pendidikan mempengaruhi produktivitas masyarakat. Pendidikan mempengaruhi fertilitas masyarakat dan pendidikan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkan, MOS merupakan ajang adaptasi dana memperkenalkan sistem baru bagi siswa sehingga para siswa baru nantinya tidak merasa asing dengan lingkungannya yang pada akhirnya berdampak positif dan sangat signifikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Badung. Untuk itu diharapkan, para guru kiranya dapat memantau dan mendampingi para siswa dengan baik sehingga MOS ini tidak diarahkan pada kondisi balas dendam bagi kakak kelasnya dan menyimpang dari konsep dan ide MOS itu sendiri. SUT-MB