Konser amal dengan tajuk “LOVE CHARITY FOR NTT” pada tanggal 1 Mei 2021.

Denpasar (Metrobali.com)-

Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada beberapa minggu yang lalu, membuat masyarakat bahu-membahu mengumpulkan donasi untuk membantu warga yang terdampak bencana. Seperti yang dilakukan oleh Organisasi Pergerakan mahasiswa Front Demokrasi Perjuangan Rakyat (Frontier-Bali), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia daerah Bali (Walhi Bali), Solidaritas Bersama Untuk Tanah Sumba (Sabana Sumba), Denpasar Kolektif dan Aliansi Kami Bersama JRXSID menggelar konser amal dengan tajuk “LOVE CHARITY FOR NTT” pada tanggal 1 Mei 2021. Acara yang berlangsung di Warung SixaSix Jl. Bakung No.66 Kesiman – Denpasar ini dimulai dari jam 18.00 sampai dengan 21.00 WITA. Acara diramaikan oleh beberapa band musik yang sudah tidak asing bagi para pecinta musik diBali seperti Anti Terhasut, The East Bay, Racun Timur Menggoda ft Made Remo dan Scared Of Bums.

Natri Krisnawan Kordinator Acara yang juga Sekjen Frontier-Bali mengatakan bahwa acara konser amal pada malam ini adalah bentuk solidaritas dari kita para anak muda Bali yang terinspirasi oleh sosok JRX SID yang mempunyai jiwa kemanusiaan besar untuk kawan-kawan kita yang terdampak bencana di tanah Sumba. “acara ini terinspirasi oleh sosok pakde JRX. Ini adalah bentuk solidaritas kami untuk kawan-kawan disana” Ujarnya.

“Kami Frontier-Bali, Sabana Sumba dan juga Walhi Bali dari beberapa minggu yang lalu juga sudah membuka posko donasi yang terletak di Jl. Dewi Madri IV No.2 Denpasar,untuk warga yang terdampak bencana di NTT tepatnya di Kabupaten Sumba Timur.” Tambahnya

“Antusias masyarakat untuk berdonasi juga banyak. Kami juga sudah 3 kali mengirimkan donasi  yang kami kumpulkan di posko melalui ekspedisi ke posko sabana sumba di kabupaten sumba timur.” Kata Natri.

Natri juga mengatakan malam ini bertepatan dengan hari buruh internasional kami juga menyuarakan untuk kesejahteraan buruh secara penuh. Seperti yang diketahui banyak buruh yang di PHK secara sepihak akibat pandemi covid 19, pemerintah juga memaksakan untuk mengesahkan UU Omnibuslaw yang dari awal sudah mendapatkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat karena justru malah menyengsarakan dan mengamputasi beberapa hak-hak buruh yang seharusnya di jamin oleh pemerintah.”kami juga menyuarakan hak-hak buruh secara penuh dan mendorong pemerintah untuk mensejahterakan buruh secara penuh” Pungkasnya.

Lebih lanjut Made Krisna Bokis Dinata dari Aliansi Kami Bersama JRX juga turut hadir bersama komunitas Ride For JRX. “Dalam momentum hari buruh, kami kembali berkumpul menggalang dana untuk korban bencana NTT, melanjutkan hal baik dari sosok JRX” ujarnya.

Sampai detik ini solidaritas pembebasan terhadap JRX terus berkumandang dalam bentuk aksi sosial. “Sebab hal itu yang senantiasa ditularkan oleh sosok JRX dan sampai detik ini pemidanaan JRX sangat tidak adil dan sudah sepatutnya ia dibebaskan” tegasnya.

Seperti yang di ketahui I Gede Ari Astina alias JRX dipaksa mendekam di balik jeruji lantaran melakukan kritik kepada organisasi Ikatan Dokter Indonesia tentang prosedur Rapid/Swab test yang banyak memakan korban terutama ibu-ibu hamil bahkan tak jarang mesti kehilangan janin dan calon bayinya yang malah kriminalisasi dan didakwa oleh pasal UU ITE tentang ujaran kebencian.

Dan kini ucapan sosok JRX kembali terbukti ketika ada temuan bahwa sebuah manajer perusahaan kesehatan yang melakukan pemalsuan terkait alat tes Rapid/Swab yang digunakan sebagai syarat administrasi perjalanan ditangkap karena melakukan pemalsuan terkait alat tes tersebut di sebuah bandara. Oknum perusahaan tersebut dikabarkan meraup keuntungan puluhan juta rupiah atas bisnis alat tes Covid 19 tersebut “Ucapan JRX kembali terbukti” imbuh Bokis.

Dalam acara “LOVE CHARITY FOR NTT” ini berhasil mengumpulan donasi senilai Rp.1.900.00,- yang akan dikirimkan langsung kepada warga yang terdampak bencana di kabupaten sumba timur.

 

Sumber : Frontier Bali