Foto: Gus Marhaen saat menjelaskan lukisan yang dihadiahkan kepada Dubes India di Museum Agung Bung Karno.

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali dengan India memiliki hubungan yang sangat erat. Tak hanya tentang agama dan budaya, bukti hubungan persaudaraan itu juga tercatat dalam sejarah dan tersimpan rapi di Museum Agung Bung Karno.

Untuk mengetahui catatan sejarah itu, Duta Besar India, Manoj Kumar Bharti menyempatkan diri berkunjung ke Museum Agung Bung Karno di Jalan Raya Puputan No.80, Dangin Puri Klod, Denpasar, Rabu (17/3).

Kedatangan Manoj Kumar Bharti tampak didampingi Konjen India di Bali Prakash Chand sekitar pukul 10.30 WITA. Dubes inipun disambut Ketua Yayasan Kepustakaan Soekarno, IB Darmika Marhaen yang akrab disapa Gus Marhaen didampingi anggota DPRD Bali Dr. Somvir dan I Made Supartha.

Seusai dikalungi bunga, Gus Marhaen mengawali pertemuan itu dengan menyalakan dupa seraya dilanjutkan dengan panjatan doa untuk memohon restu kepada Sang Pencipta atas pertemuan ini.

Tak terhenti sampai disitu, Gus Marhaen pun menunjukkan koleksi buku, hingga menghadiahkan dua buah lukisan yang menggambarkan hubungan erat Indonesia dengan India.

Bahkan momentum sejarah itu juga diisi dengan penandatanganan prasasti Sukarno – Nehru oleh Dubes dengan Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno.

Dalam kesempatan itu, Gus Marhaen mengapresiasi kehadiran duta besar beserta rombongan. “Kami selalu WNI mendapatkan kepercayaan dari bangsa ini untuk mengelola lembaga besar Presiden Pertama RI Soekarno. Hari ini adalah hari yang sangat luar biasa dengan kedatangan bapak Dubes. Dan kami bagaimana Soekarno memimpin bangsa ini yang dikenal Asia Afrika Carter yang di dalamnya terbuat Panit Nehru dengan Soekarno,” jelas Gus Marhaen.

Dijelaskannya, kedatangan duta besar membuka cakrawala sejarah. Gus Marhaen berharap, pertemuan ini akan menjadi tonggak sejarah. Indoneisa dan India, kata dia, merupakan satu saudara dan ini tidak main-main.

“Ini tidak main-main, India dan Indonesia memiliki hubungan erat dengan bukti hubungan Sokearno dan Nehru. Maka dari itu saya pimpinan yayasan museum sangat bangga atas kerjasama kedua negara. Ini juga dibuktikan dengan buku Soekarno yang berjudul Bung Karno Menyambung Lidah Rakyat Indonesia. Terima kasih atas kedatangan bapak dubes. Ini mungkin hostori dalam menghadapi Covid-19,” katanya.

Manoj Kumar Bharti mengatakan, doa yang dilantunkan Gus Marhaen indentik dengan persembahyangan sehari-hari yang dilakukan masyarakat di India, yaitu Gayatri.

Kata dia, India dengan Indonesia memiliki kemiripan budaya. “Kedatangan kami untuk meilhat dokumentasi India dengan Indonesia di museum ini. Dan kami merasa bangga karena Soekarno dan Nehru terdokumentasi dengan baik di museum ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menginginkan kerjasama dengan pemerintah Provinsi Bali yang saat ini genjar membangun infrastuktur, hingga energi ramah lingkungan. Untuk itu, pihaknya akan siap melakukan kerjasama.

“Kami juga melihat dan mencari tahu kerjasama apa yang akan bisa kita bangun,” ujarnya seraya mengatakan, kemiripan lainnya India dan Indonesia adalah negara demokrasi, populasi terbesar di dunia dan juga sama-sama negara berkembang.

Dalam kunjungan tersebut, Dubes dan juga Konjen menyempatkan diri melihat-lihat koleksi Museum Agung Bung Karno, kemudian Gedung Pancasila yang sedang proses pembangunan, hingga Gedung Proklamasi.

Manoj Kumar Bharti pun menyampaikan kekagumannya. “Ini sangat luar biasa,” ujarnya. Sedangkan terkait hadiah lukisan, Manoj Kumar Bharti bakal menempatkannya di Kantor Dubes.

Sementara itu, Dr. Somvir mengapresiasi kunjungan Dubes dan Konjen India ke museum ini. Menurut dia, kedatangan dubes ini untuk melihat bahwa ada juga museum yang mengikat dan bahkan bersejarah.

“Ini juga untuk mengingatkan generasi muda kita agar mengunjungi museum untuk lebih mengenal sejarah. Mengingat saat ini, di tengah arus modernisasi, minat berkunjung ke museum berkurang. Berbeda dengan negara barat yang mewajibkan warganya untuk datang,” singkatnya.

Sedangkan I Made Supartha menambahkan, kunjungan dubes ini menjadi angin segar bagi pariwisata Bali yang saat ini sedang terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19.

“Beliau akan mendatangkan wisatawan asal India untuk berkunjung ke Bali. Ini akan membangkitkan pariwisata yang sedang anjlok akibat pandemi. Karena sebelum ada wabah hampir 600 ribu wisatawan India yang datang ke Bali,” tandas anggota Komisi I DPRD Bali Dapil Tabanan. (dan)