Buleleng, (Metrobali.com)

Secara kumulatif, dari Tahun 2000 hingga sekarang Tahun 2023 terdapat 1.260 orang penderita HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng. Para penderita ini diakui sudah mendapat obat Antiretroviral (ARV) yang di dapat pada fasilitas kesehatan (faskes) di Buleleng.

Dan berdasarkan data terkini, jumlah kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng dari awal Tahun 2023 hingga di bulan Juni 2023 ditemukan 120 kasus. Dimana dari jumlah tersebut, rata-rata setiap bulannya ditemukan 15 kasus baru yang didominasi di Kecamatan Buleleng.

Berangkat dari hal ini, para penderita mendapat dukungan moral dan pendampingan dari Yayasan Citra Usada Indonesia (YCUI), agar para HIV/AIDS tidak menyebar luas.

Ketua YCUI Buleleng, Made Ricko Wibawa,SH menegaskan untuk mengantisipasi agar tidak menularkan ke yang lainnya, maka bagi penderita HIV/AIDS untuk secara mandiri melakukan pengobatan serta pemeriksaan ke faskes-faskes yang ada.
Dan juga melakukan program pendampingan untuk pencegahan penularan HIV/AIDS dengan membangun kepedulian dan kesadaran bersama.

“Selama ini, kami masih intens konsolidasi dan melakukan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap perempuan pekerja di hiburan malam. Baik di cafe, karaoke maupun warung tuak. Dan apabila ditemukan kasus, segera di tangani” ucap Ricko yang juga ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng.

Lebih lanjut dikatakan penyebab penularannya sebagian besar masih melalui hubungan badan (sex).

“Temuan kasus baru masih didominasi usia produktif antara usia 19 hingga 34 tahun. Dalam hal ini, setiap bulannya ada saja kasus baru.” terangnya.

“Kami telah memetakan klaster perkembangan kasus perkasus di tiap kecamatan, guna lebih mudah mendeteksi perkembangan kasusnya,” jelas Richo.

Lantas seperti apa mengantisipasi penularan HIV/AIDS, menurutnya peran remaja diakui sangat penting, untuk membantu pemerintah dalam memberikan edukasi dan informasi mengenai HIV/AIDS.

“Peran remaja berupa mencari informasi tentang HIV/AIDS dan menginformasikannya pada teman lain, dan juga memberikan dukungan moral pada penderita HIV/AIDS untuk berobat, serta tidak melakukan tindakan anarkis atau menjauhi penderita HIV/AIDS.” tandas Richo.

Kepala Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng Nyoman Riang Pustaka mengatakan pihaknya telah membuat program remaja Generasi Berencana (Genre), dengan harapan dapat mencegah HIV/AIDS di kalangan remaja.

“Kami harapkan keberadaan Forum Genre dan remaja Genre menjadi media promosi Pemerintah dan mampu membawa pengaruh positif di kalangan para remaja lainnya” tutup Riang Pustaka. GS