Jembrana (Metrobali.com)-

Meski dikeluhkan sejumlah warga pedagang lantaran dinilai tidak ada sosialisasi sebelumnya, namun rencana revitalisasi Pasar umum Negara dipastikan akan tetap berjalan. Pasalnya anggaran revitalisasi yang mencapai Rp.19 miliar itu sudah ketok palu. 

Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa, kepada awak media mengatakan keluhan sejumlah  warga pedagang hanya lantaran miskomunikasi dan kurangnya sosialisasi. Pihaknya juga menduga keluhan pedagang itu lantaran ada yang mengompori dan sudah ada unsur politiknya. Padahal maksud pemerintah itu baik yakni menjadikan pasar lebih baik dan tertata, sehingga tidak kumuh dan berdesak-desakan.

Sebagai upaya meminimalisir komplik, pihaknya dalam waktu dekat akan mengelar hearing dengan dinas terkait yang juga melibatkan warga pedagang. “Nanti kita undang perwakilan warga pedagang. Kalau saya datang ke pasar, nanti jadi berdebat. Saya tidak mau itu” ujar Sugiasa, Selasa (17/12).

Menurutnya para pedagang nantinmya hanya bakal menempati satu kios saja. Namun pedagang mau, boleh menempati satu kios di Pasar Umum Negara dan satu kios di Patron. Dalam pertemuan itu nantinya juga akan dibahas semuanya, sehinga semua jelas dan warga pedagang tahu detailnya. “Semuanya nanti kita jelaskan dalam pertemuan itu, termasuk gambarnya” ujarnya.

Dikatakannnya anggaran revitalisasi Pasar Umum Negara itu sebesar Rp.19 miliar itu, dimana  Rp.11 miliar dari anggaran APBD Induk 2014 dan sisanya pada anggaran perubahan. MT-MB