Ubud, Gianyar, (Metrobali.com)

Bertepatan dengan Perayaan HUT Kemerdekaan ke-76, Republik Indonesia, Yayasan Puri Kauhan Ubud menggelar acara Merdeka Mabasa Bali. Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Ajang Kreasi Sastra Saraswati Sewana, yang telah dimulai sejak  21 Mei tahun 2021.

Pada acara yang dilaksanakan secara virtual dan  disiarkan secara ekslusif di media sosial Yayasan yaitu,  You Tube Yayasan Puri Kauhan TV,  berlangsung beberapa acara. Pengumuman pemenang ajang kreasi Sastra Saraswati Sewana, penyerahan hadiah pemenang lomba kartun strip Mai Mabasa Bali,  pembukaan pameran virtual kartun strip Mai Mabasa Bali, temu wicara Merdeka Mabasa Bali yang mengulas lagu-lagu Bali yang dihasilkan melalui ajang Mai Mabasa Bali Pop Culture. Acara diakhiri konser lagu berbahasa Bali  atau lelangon gending Bali yang dibawakan penyanyi dan band papan atas Bali seperti The Hydrant, Robi Navicula, Mbok Gek Magda, James Manja dan Alien Child.

AA Bagus Ari Brahmanta selaku Pembina Yayasan Puri Kauhan Ubud, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara Merdeka Mabasa Bali merupakan bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus , telah berlangsung lancarnya rangkaian kegiatan Sastra Saraswati Sewana. Ajang kreasi sastra Bali Klasik dan Modern yang baru pertama kali diselenggarakan dan sukses merebut atensi masyarakat, tidak hanya dari Bali, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.

Selanjutnya, Ketua Dewan Juri Ajang Sastra Saraswati Sewana, Dewa Gede Windhu Sancaya dalam pengantar menjelang pengumuman pemenang, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta  dan selamat kepada para pemenang. Setelah diumumkan, nama-nama pemenang ajang Sastra Saraswati Sewana selengkapnya, dapat dilihat di website Yayasan Puri Kauhan Ubud, www.purikauhanubud.org.

Melalui acara Merdeka Mabasa Bali, pencinta kartun strip yang berada dirumah, juga  dapat tetap menikmati karya pemenang lomba kartun strip Mai Mabasa Bali. Yayasan Puri Kauhan Ubud menyuguhkan  pameran virtual yang dibuka oleh Menteri BUMN Eric Thohir.  Dalam sambutannya, Eric Thohir, mengapresiasi lomba kartun strip yang dilanjutkan pameran virtual yang disebutnya sebagai sarana yang baik untuk melakukan introspeksi, mulat sarira. Ia juga memberikan dukungan atas upaya-upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan melalui cara-cara kekinian. Melalui cara ini diharapkan kalangan millennial  akan  mau, tertarik dan semakin mencintai kebudayaan.

Acara temu wicara dengan narasumber sastrawan, jurnalis dan penyanyi papan atas Bali yang dipandu Marlo Bandem juga tidak kalah menarik. Membahas karya cipta para partisipan Mai Mabasa Bali Pop Culture, temu wicara ini memberikan pandangan kritis sekaligus masukan konstruktif untuk membangkitkan gairah penciptaan lagu-lagu berbahasa Bali. Seluruh  rangkaian acara ditutup konser/ lelangon gending Bali.

Acara ini  membuktikan bahwa  Bahasa Bali masih punya ruang yang sangat luas dan menjanjikan untuk dikembangkan. Dengan kreativitas dan semangat, ajakan untuk kembali menggunakan Bahasa Bali, Mai Mabasa Bali melalui berbagai cara dan media, bisa menjadi pemantik semakin tumbuh suburnya kecintaan dan kebanggaan pada Bahasa Bali.* (RED-MB)