Menyapa Seniman, Ny. Putri Koster Ajak Seniman Tak Surut Berkarya Guna Pelestarian Budaya Bali
Keterangan foto: Ny. Putri Suastini Koster menyapa sejumlah seniman drama gong dan drama tari Arja, di Sanggar Kayon Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Rabu (15/12)/MB
Gianyar (Metrobali.com) –
Ny. Putri Suastini Koster kembali menyapa seniman. Kali ini istri Gubernur Bali Wayan Koster ini menyapa sejumlah seniman drama gong dan drama tari Arja, di Sanggar Kayon Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Rabu (15/12).
Pada kesempatan itu, Ny. Putri Koster mengajak seniman untuk tetap semangat dan berkarya. Bukan hanya seniman muda sebagai penerus, namun juga seniman senior diharapkan terus memberikan kontribusi kreasi kesenian dalam melestarikan budaya Bali, yang dapat menghibur masyarakat. “Di zaman yang bergelut dengan teknologi dan informasi yang identik dengan penggunaan handphone dan komputer, hiburan dalam bentuk seni klasik dan seni tradisional semakin jarang ditemui. Oleh sebab itu saya harapkan agar seniman Bali tidak surut dalam berkarya dan menghasilkan kesenian,” harap Ny. Putri Koster.
Ia juga berpesan agar kesenian mulai ditanamkan sejak dini dan harus sesuai dengan usia mereka. Di mana anak-anak diajarkan untuk menekuni darma gita, me-santhi dan bercerita tradisional. Usia remaja lebih baik ditanamkan seni tari tarian, drama kolosal dan drama klasik. Sedangkan yang usia lanjut (senior) dapat memfokuskan pelestarian pada klasifikasi seni drama gong, seni drama Arja dan seni drama Bondres. “Jangan sampai kesenian yang digelutinya tidak sesuai dengan usia mereka, agar tidak terlihat timpang dan matang sebelum waktunya,” tegas Ny. Putri Koster.
Salah satu seniman drama gong A.A Gede Kartika mengatakan bahwa banyak permintaan agar drama gong kembali dihidupkan atau ditampilkan di tengah masyarakat lagi, agar tidak semakin tertinggal dan punah. Selain itu, banyak juga pemain drama masa kini lepas dari pakem yang sesuai.
Menanggapi itu, Ny. Putri Koster mengatakan bahwa sudah saatnya kembali ditampilkan pertunjukan tradisional (drama gong, drama tari arja dan drama bondres) dengan masing-masing ciri khas wilayah (Kabupaten). Sehingga saat tampil menghibur, masing-masing seniman ini akan membawakan ciri khasnya, baik itu logat, cara menyampaikan pesan dan cara hiburan mereka dalam membuat penonton tertawa.
Menyapa di akhir tahun ini, dilakukan Ny. Putri Koster untuk menyampaikan sembako yang disiapkan oleh salah satu anggota DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariasa Adnyana kepada sejumlah seniman drama gong dan drama tari Arja di Desa Pejeng. Untuk hari ini, sembako diterima oleh tiga belas (13) seniman dengan masing -masing 6 paket sembako yang berisi 5 kg beras, 1 kg gula pasir, minyak goreng, teh celup dan kalender.
Sekalipun perkembangan teknologi informasi dan persaingan global semakin mendominasi terlebih dimasa pandemi seperti saat ini, Ny. Putri Koster menitipkan pesan agar seniman Bali tidak surut untuk berkarya, dan tetap mendedikasikan keahlian mereka dalam menuangkan kreativitas untuk menyampaikan pesan positif melalui kesenian yang mereka tekuni. RED-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.