Surabaya (Metrobali.com)-

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau langsung proyek “box culvert” Banyu Urip yang saat ini pengerjaannya hampir selesai.

“Jalan ini akan diteruskan sampai ke Sungai Kali Lamong di Gresik. Tapi tidak bisa langsung, harus bertahap dan disesuaikan dengan dananya juga,” katanya saat meninjau lokasi proyek ‘box culvert’ Banyu Urip Surabaya, Selasa.

Pengerjaan proyek “box culvert” (beton bertulang pracetak berbentuk segi empat) di Banyu Urip diprediksi akan selesai lebih cepat karena tahun depan untuk sisa penyelesaian jalan sepanjang 5 kilometer ke arah Kali Lamong di perbatasan Gresik akan dikerjakan oleh pemerintah pusat.

Basuki menyebutkan pengambilalihan proyek ini merupakan permintaan dari Pemkot Surabaya. Namun, lantaran dinilai memiliki manfaat yang besar yaitu mengatasi banjir dan menambah kapasitas jalan, maka pemerintah pusat bersedia untuk meneruskan konstruksi jalan yang sudah dikerjakan pemkot sepanjang 12 kilometer itu.

Selain itu, status jalan itu merupakan jalan yang dikelola pemerintah pusat. “Jalan ini akan diteruskan sampai di kali Lamong di Gresik. Tapi tidak bisa langsung, harus bertahap dan disesuaikan dengan dananya juga,” ujarnya.

Menurut dia, untuk pengerjaan “box culvert” ini membutuhkan biaya yang tidak kecil. Selain itu dari pemerintah pusat, penganggaran proyek ini baru akan dilakukan pada tahun 2016.

Pengerjaan jalan ini terbilang ringan sebab untuk 5 km sisanya hanya memerlukan dua “cell box culvert” atau separuh dari lebar yang dikerjakan pemkot yaitu enam meter, sedangkan untuk kedalaman drainase aliran sungainya adalah enam meter.

Jika jalan “box culvert” itu selesai, maka akan ada dua keuntungan yang diperoleh yaitu mengatasi kemacetan dan menambah kapasitas jalan. Selain itu menambah saluran drainase dan mengatasi banjir.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan proyek “box culvert” ini sudah digagas pemkot sejak enam tahun lalu, namun baru setelah lima tahun izin dari pemerintah pusat keluar.

Dahulunya, “box culvert” ini merupakan saluran irigasi Gunungsari. Total panjangnya mencapai 17 kilometer dengan lebar 12 meter dan juga kedalaman saluran drainase sedalam 6 meter.

Saat ini yang sedang diproses pengerjaan oleh pemkot adalah 12 kilometer.

“Ini kita ajukan untuk dilanjutkan oleh pemerintah pusat karena anggaran kita kan juga terbatas. Ini untuk satu kilometernya saja habisnya hampir Rp80 miliar,” katanya.

Meski “box culvert” ini akan dikerjakan sampai perbatasan Surabaya dan Gresik, Risma memastikan bahwa pihaknya tidak akan melibatkan pemkab Gresik untuk pengerjaannya, sebab dikhawatirkan justru akan lambat jika melibatkan pemkab tersebut.

Menurut Risma, pengerjaan box culvert yang bagian pemkot akan selesai tahun ini, sedangkan untuk pembebasan 5 km yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat dan semuanya sudah jelas.

“Yang penting nanti kalau sudah jadi itu air sungai yang posisinya ada di atas permukaan itu tidak lagi masuk ke kampung. Karena dulu fungsinya memang untuk irigasi. Kalau sudah diubah ke drainase seperti sekarang sudah bisa menampung air dan juga bisa dipakai jalan,” katanya. AN-MB