Foto: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga berfoto bersama di sela-sela meresmikan Kelas Perempuan STIE Satya Dharma Singaraja pada Rabu 2 Oktober 2024 sekaligus juga meresmikan Laboratorium Pemberdayaan Perempuan.

Buleleng (Metrobali.com)-

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Bali dan Nusa Tenggara Barat berkolaborasi dengan Yayasan Tarumanagara dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja menghadirkan inisiatif Program Kelas Perempuan Prodi S1 Manajemen dan D3 Akuntasi STIE Satya Dharma Singaraja.

Kelas Perempuan ini diresmikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga pada Rabu 2 Oktober 2024 di kampus STIE Satya Dharma Singaraja sekaligus juga meresmikan Laboratorium Pemberdayaan Perempuan. Menteri Bintang Puspayoga didampingi Asisten Deputi (Asdep) Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dr. Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati.

Program Kelas Perempuan ini dalam rangka mendukung kesetaraan gender dan memberikan akses pendidikan yang lebih luas kepada kaum perempuan serta menyiapkan para perempuan yang menjadi mahasiswa Kelas Perempuan STIE Satya Dharma Singaraja menjadi enterpreneur atau pengusaha tangguh ketika lulus nanti.

Kelas Perempuan ini merupakan yang pertama diselenggarakan perguruan tinggi di Bali dan diharapkan menjadi pilot project atau percontohan bagi perguruan tinggi lainnya di Bali dan Indonesia umumnya. Bagi STIE Satya Dharma Singaraja, peresmian Kelas Perempuan yang diresmikan langsung Menteri Bintang Puspayoga ini menjadi momen dan tonggak bersejarah dalam perjalanan kampus di bawah naungan Yayasan Ratyni Gorda itu.

Kelas Perempuan ini sekaligus juga menjadi legacy atau warisan program yang menginspirasi di ujung masa jabatan dan pengabdian Menteri Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi serta juga menjadi legacy program dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Bali dan Nusa Tenggara Barat dan Yayasan Tarumanagara.

Momen bersejarah ini disaksikan langsung juga oleh insiator konsep Program Kelas Perempuan STIE Satya Dharma Singaraja Dr. Gung Tini Gorda yang juga Bendahara Yayasan Ratyni Gorda. Hadir pula Sekretaris Yayasan Ratyni Gorda Dr. Anak Agung Ayu Ngurah Sri Rahayu Gorda S.H., M.M.,M.H., mewakili Ketua Yayasan Ratyni Gorda Dr. Anak Agung Ngurah Oka Suryadinatha Gorda S.E.,M.M..

Kelas Perempuan untuk D3 Manajamen tahun ini secara khusus memberikan kesempatan kepada 11 orang perempuan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Badung untuk menempuh pendidikan D3 Akuntansi. Selama perkuliahan daring, mereka akan dibekali pelatihan berbagai bidang, termasuk kewirausahaan. Kelas perempuan juga diikuti 50 orang perempuan mahasiswi baru STIE Satya Dharma Singaraja yang mengambil program S1 Manajemen dan mengikuti perkuliahan secara reguler atau Kelas Perempuan Reguler di kampus.

Program Kelas Perempuan ini juga didukung dengan kolaborasi berbagai pihak atau stakeholder seperti Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Bali dan Nusa Tenggara Barat, Rotary Club of Bali Bersinar, RCC of Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Yayasan Tarumanagara dan stakeholder lainnya. Dalam momentum bersejarah ini turut hadir District Governor Rotary District 3420, DG Suzanna Chandra bersama DGN Wayan Tur Adnyana dan para Rotarian yang juga memberikan support kepada Program Kelas Perempuan bagi warga binaan Lapas Perempuan Kerobokan dan ditandai dengan penandatanganan kesepakatan dan pemberian beasiswa kepada 6 warga binaan Lapas Perempuan Kerobokan. Hadir pula Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani.

Peresmian Kelas Perempuan ini juga dirangkaian dengan Kuliah Umum bertema MENTARI (Membangun Generasi Tangguh Berwirausaha dan Mandiri) di Auditorium Ratyni Gorda dengan menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga sebagai keynoter speaker dan dua narasumber lainnya yakni Kepala LLDikti Wilayah VIII Bali dan NTB Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU., ASEAN.Eng yang hadir secara daring dan Ketua Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H, M.H.

Serangkaian peresmian Kelas Perempuan ini juga dilakukan penandatangan MoU antara Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Bali dan STIE Satya Dharma Singaraja dimana sejumlah anggota Permabudhi Bali telah berkuliah di kampus ini. Selain itu juga dilakukan penandatanganan Kampus Binaan STIE Satya Dharma antara Ketua Yayasan Tarumanagara dan Ketua STIE Satya Dharma Singaraja.

Ketua STIE Satya Dharma Singaraja Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani, S.E.,M.M., mengungkapkan STIE Satya Dharma Singaraja memiliki Program Kelas Khusus, Program Kuliah Online, Program Double Degree, Program Kelas Perempuan yang menjadi dedikasi tertinggi dari STIE Satya Dharma Singaraja untuk perempuan Indonesia agar terdidik dan mandiri secara ekonomi melalui kuliah S1 Manajemen dan D3 Akuntasi.

“Kelas Perempuan merupakan wujud dukungan STIE Satya Dharma Singaraja terhadap program Kementerian PPPA, dalam hal pemberdayaan perempuan melalui pendidikan. Harapannya para perempuan lebih berdaya dalam menyelesaikan berbagai persoalan serta mampu berkontribusi melakukan perubahan di lingkungannya,” ujarnya.

Program Kelas Perempuan ini dikuatkan oleh legacy Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak disaat kepemimpinan Menteri Bintang Puspayoga dan legacy LLDikti Wilayah VIII Bali dan NTB di saat Kepemimpinan Doktor I Gusti Lanang Bagus Eratodi dan legacy Yayasan Tarumanagara di saat kepemimpinan Profesor Ariawan Gunadi. Program Kelas Perempuan ini siap sebagai laboratorium dalam pemberdayaan perempuan penyintas yang masih berusia produktif.

“Diharapkan kedepan Kelas Perempuan tidak hanya untuk perempuan penyintas, tapi untuk perempuan difabel, perempuan pelaku UMKM dan perempuan produktif lainnya untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi,” kata Juli.

Program Kelas Perempuan STIE Satya Dharma Singaraja ini tidak hanya diisi oleh dosen dari internal tapi juga dosen eksternal dari kalangan praktisi, pengusaha termasuk juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga. Kelas Perempuan ini merupakan yang pertama diselenggarakan perguruan tinggi di Bali dan diharapkan menjadi pilot project atau percontohan bagi perguruan tinggi lainnya di Bali dan Indonesia umumnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga sangat mengapresiasi inisiasi STIE Satya Dharma Singaraja melalui Program Kelas Perempuan ini karena telah mampu menghadirkan pendidikan yang transformatif dan inklusif. Menurutnya, Kelas Perempuan ini memiliki peran krusial dalam memberdayakan perempuan, dan niat baik ini harus didukung penuh baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Secara khusus juga diharapkan Kelas Perempuan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga binaan Lapas Perempuan sehingga mereka bisa lebih berdaya dan mandiri saat keluar dari lapas.

“Kita harapkan pula ke depan lebih banyak kelompok perempuan rentan yang bisa didampingi dan diberdayakan lewat Program Kelas Perempuan ini,” kata Menteri Bintang Puspayoga.

Menteri Bintang Puspayoga mengingatkan ketika bicara soal isu perempuan yang sangat kompleks dan multi sektoral ini tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja, tapi juga perlu dukungan masyarakat dan melibatkan kolaborasi berbagai pihak. Karena itu pilot project Program Kelas Perempuan ini diharapkan ini bisa menginspirasi perguruan tinggi lainnya untuk melakukan hal serupa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga diharapkan hadir untuk mendukung program mulia ini.

Di sisi lain Menteri Bintang Puspayoga juga terus mengajak sesama perempuan untuk saling mendukung, saling memotivasi dan saling menginspirasi dalam bersama-sama menuntaskan berbagai persoalan dan pekerjaan rumah terkait isu-isu perempuan. “Jangan sampai kaum perempuan saling menjatuhkan atau mendiskriminasi melainkan harus saling terus bergandengan tangan dan berkolaborasi,” pesan menteri perempuan dari Bali ini.

Menteri Bintang Puspayoga juga sempat berbincang-bincang langsung dengan para mahasiswi Program Kelas Perempuan yang mengambil Prodi S1 Manajemen di STIE Satya Dharma Singaraja. Para perempuan Generasi Z ini mengaku menjatuhkan pilihan kuliah di STIE Satya Dharma Singaraja karena kampus ini fokus pada pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan juga ditunjang dengan lingkungan kampus yang asri dan hijau karena menerapkaan konsep Eco Campus.

Menteri Bintang Puspayoga mengaku terkesan dengan kecerdasan para mahasiswi ini dan berpesan agar mereka terus semangat belajar dan mengikuti perkuliahan dengan baik. Usai meresmikan Kelas Perempuan, Menteri Bintang Puspayoga juga berkesempatan keliling kampus dan melakukan penanaman pohon sebagai bentuk dukungan terhadap program Eco Campus di STIE Satya Dharma Singaraja.

Sementara itu Ketua Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H, M.H., mengakui pihaknya mendukung penuh berbagai inisiatif yang dilakukan STIE Satya Dharma Singaraja seperti membuka Program Kelas Perempuan ini. STIE Satya Dharma Singaraja yang menjadi binaan Yayasan Tarumanagara diharapkan terus menghadirkan inspirasi dan perubahan positif di masyarakat serta bisa menjadi kampus yang hebat dan besar di Bali.

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani berterima kasih kepada STIE Satya Dharma Singaraja karena sudah memberikan kesempatan kepada para warga binaan Lapas Perempuan ini untuk ikut mengikuti kuliah D3 Akuntasi di Program Kelas Perempuan. Diharapkan ke depan peluang ini terus dibuka karena ada warga binaan yang memang benar-benar berkeinginan mereka melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi baik tingkat D3 maupun Sarjana. Role model yang dilakukan STIE Satya Dharma Singaraja melalui Program Kelas Perempuan dapat ditiru dan dijalankan oleh perguruan tinggi lainnya di Bali.

District Governor Rotary District 3420, DG Suzanna Chandra bersama DGN Wayan Tur Adnyana dan para Rotarian di District 3420 juga memberikan support kepada Program Kelas Perempuan bagi warga binaan Lapas Perempuan Kerobokan dengan memberikan beasiswa total kepada 6 warga binaan. Sebab program ini sejalan dengan area fokus dari Rotary khususnya terkait Women Empowerment and Child Protection dan Growing Local Economy.

DG Suzanna mengapresiasi Program Kelas Perempuan sebagai insiatif yang baik dan diharapkan dapat mengatkan harkat, derajat dan martabat para perempuan warga binaan Lapas Perempuan menjadi lebih berdaya saing, mandiri dan juga mampu menginspirasi perempuan lainnya.

Apresiasi serupa disampaikan DGN Wayan Tur Adnyana. Pihaknya lantas mengetuk hati semua pihak untuk memberikan kontribusi untuk insiatif kebaikan seperti Program Kelas Perempuan ini. Baginya untuk berbagi, berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama tidak harus menunggu kaya sebab kita juga bisa melakukan sesuatu dari pemikiran, perbuatan dan action nyata sebagai bentuk kepedulian pada kemanusiaan.

Selanjutnya Hery Sudiarto A.md., S.H., B.ED., M.H., selaku Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Bali juga mengapresiasi dan mendukung kehadiran Program Kelas Perempuan STIE Satya Dharma Singaraja ini. Selain itu selama ini kolaborasi juga berjalan baik dimana sejumlah anggota Permabudhi berkuliah di STIE Satya Dharma Singaraja. Diharapkan STIE Satya Dharma Singaraja terus berkontribusi pada pemberdayaan perempuan melalui dunia pendidikan yang berdampak positif panjang kepada perempuan dan anak untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Di sisi lain Kuliah Umum bertema MENTARI (Membangun Generasi Tangguh Berwirausaha dan Tangguh) di Auditorium Ratyni Gorda juga memberikan wawasan penting kepada para peserta bagaimana menjadi wirausaha yang tangguh. Ketua Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H, M.H., yang menjadi salah satu narasumber mengungkapkan para generasi muda harus punya mental kuat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 sehingga menjadi SDM unggul. Para mahasiswa ini juga diharapkan sebagai penggerak utama kewirausahaan di Bali dengan bekal penguasaan skill ekonomi, marketing dan manajemen yang baik sehingga memiliki daya saing yang tinggi di masyarakat.

Para mahasiswa peserta kuliah umum ini juga aktif bertanya dan berdiskusi yang menunjukkan antusiasme mereka terhadap materi yang dipaparkan narasumber. Mereka juga termotivasi untuk bisa menjadi wirausaha muda yang tangguh, lulus kuliah kemudian menjadi pencipta lapangan kerja bukan pencari lapangan kerja.

Sementara itu Ketua BEM STIE Satya Dharma Singaraja, Kadek Tirta Yasa mewakili mahasiswa menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga yang telah meresmikan Kelas Perempuan Prodi S1 Manajemen dan D3 Akuntasi STIE Satya Dharma Singaraja ini.

Sebagai mahasiswa, pihaknya menilai komitmen pemberdayaan perempuan di kampus Satya Dharma sudah sangat baik. Terlebih juga bagaimana kampus ini mendorong dan mencetak para mahasiswa khususnya kaum perempuan menjadi wirausaha.

Dengan insiatif visioner membuka Kelas Perempuan Prodi S1 Manajemen dan D3 Akuntasi ini, STIE Satya Dharma Singaraja tidak hanya mencetak generasi perempuan yang terdidik, tetapi juga menciptakan perubahan sosial yang mendalam. Harapannya, program ini akan terus tumbuh dan berkembang, menjadi oase bagi perempuan di seluruh Bali dan Indonesia, untuk mencapai mimpinya tanpa batas. (wid)