Denpasar (Metrobali.com)-

Pasar tradisional merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi kerakyatan, karena hampir semua barang yang dijual berasal dari hasil produksi masyarakat. Tak salah jika Walikota IB Rai D. Mantra terus berupaya merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada seperti Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin Denut yang hari ini diresmikan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan ditandai dengan penandatanganan prasasti. Hadir pula dalam peresmian tersebut Ibu Yasmin Gita Wirjawan, Sekjen Ardiansyah Parman, Para Pejabat Eselon II Kementerian Perdagangan, Sekda Propinsi Md. Jendra, Ketua DPRD Kota Wy. Darsa, Wawali IGN Jaya Negara, Sekda Kota Rai Iswara, TP-PKK Nyonya IA Selly Mantra, Bendesa serta SKPD dilingkungan Pemkot Denpasar. Kamis (1/3).

Dihadapan Menteri Walikota Rai Mantra melaporkan, pekerjaan penyelesaian fisik Pasar Agung telah mencapai 100 persen pada tanggal 29 Desember 2011 kemarin, dengan masa pemeliharaan selama 6 bulan. Pasar tradisional selain menjadi wadah bagi perputaran ekonomi kerakyatan, juga terbukti mampu meningkatkan rasa persaudaraan antar warga. Sebab di pasar tradisional masyarakat mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan warga lainnya. Interaksi terjadi saat berlangsungnya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Tawar-menawar inilah yang menjadi ciri khas pasar tradisional dan ini tidak terjadi di pasar modern, ungkapnya.

Dari sisi penataan, pasar agung yang luasnya mencapai sekitar 8.390 m2 dengan luas bangunan 2548,8 m2 mampu menampung pedagang sebanyak 353 terdiri dari 175 pedagang los, 50 pedagang pedasaran, 35 pedagang senggol, 93 pedagang kios. Pasar Agung Peninjoan telah dirancang sebagai Pasar Percontohan Tingkat Nasional dari 10 pasar tradisional Se-Indonesia yang sumber dananya berasal dari APBN Kementerian Perdagangan RI.

Dikatakan pula sejak mengalami revitalisasi jumlah pendapatan para pedagang meningkat secara signifikan dibanding sebelumnya dimana selama 1 bulan penjualan telah mencapai jumlah 2,4 milyar yang sebelumnya hanya 1,2 milyar.

Sedangkan Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Md Jendra mengatakan, pasar tradisional memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan perekonomian baik di daerah maupun Nasional. Sebab sangat berkaitan erat dengan aspek kultur, geografis dan tradisi masyarakat Indonesia termasuk Bali. Selain mengucapkan selamat Gubernur juga berharap agar pasar yang telah di bangun ini dikelola dengan manajemen yang profesional dan selalu memperhatikan aspek kebersihan, kenyaman dan keamanan.   

Sementara Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan salut atas upaya yang dilakukan Walikota Denpasar beserta jajarannya merevitalisasi pasar-pasar tradisional. “Langkah Walikota IB Rai D. Mantra baginya sangat tepat di era globaliasi ini. Selain mampu mempertahankan tradisi dan budaya leluhur upaya ini juga mampu membangkitkan, menggerakkan serta mendorong ekonomi masyarakat secara signifikan. Hal ini tentu akan berimbas pada meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat baik di Daerah maupun secara Nasional”, jelasnya.

Menteri juga berharap agar pasar lebih dihijauakan dengan pohon perindang seperti jenis trembesi atau flamboyan termasuk melengkapinya dengan CCTV maupun fasilitas penunjang lainnya seperti internet dan lain-lain. Saat berkeliling Menteri juga berkesempatan melihat secara langsung proses pelayanan perijinan lewat mobil pelayanan keliling Dinas Perijinan. Setelah melihat dan mencoba langsung, Menteri mengatakan kagum atas pelayanan cepat tersebut. (Sdn.Hms.Dps.)