Menteri Energi Amerika Rick Perry

Austin, Texas (Metrobali.com)-

Menteri Energi Amerika Rick Perry, Senin (4/6/2018), membela seruan Presiden Donald Trump untuk membantu pembangkit-pembangkit listrik batubara dan nuklir yang bermasalah. Ia mengatakan penutupan sejumlah pusat-pusat pembangkit listrik belakangan ini menimbulkan keprihatinan akan krisis pasokan listrik di Amerika.

Tapi para pakar tidak sepakat, dan mengatakan Presiden Trump agaknya berusaha “memperbaiki masalah yang tidak ada.”

Dalam pidato di Kota Austin, Texas, Menteri Perry mengatakan penutupan pusat-pusat pembangkit listrik batubara dan nuklir “terjadi dengan sangat cepat, dan kalau tidak dihentikan akan mengancam kemampuan kita untuk bertahan dari serangan dan bencana alam.”

Karena itu ia sedang mengambil langkah-langkah yang diperintahkan oleh Trump untuk tetap membuka pembangkit-pembangkit listrik batubara dan nuklir.

Sebuah organisasi transmisi listrik yang bertanggung jawab menyediakan listrik bagi 13 negara bagian di Timur dan Barat-tengah Amerika, mengatakan tidak ada ancaman terhadap sistem kelistrikan saat ini. Perusahaan yang bernama PJM Interconnection yang berpusat di Pennsylvania mengatakan, rencana Trump untuk memaksa pembelian listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik batu bara dan nuklir hanya “akan mengganggu pemasaran listrik dan merugikan konsumen.”

“Tidak perlu mengambil tindakan drastis seperti itu,” kata PJM Interconnection, yang menambahkan bahwa persediaan listrik bagi negara bagian yang terbentang dari Illinois sampai ke Virginia kini bahkan lebih andal dari sebelumnya, dan punya 23 persen cadangan tenaga listrik. Perusahaan itu juga telah menggunakan miliaran dolar untuk mempermodern bisnis mereka.

John Hughes, presiden dan CEO Electricity Consumers Resource Council, asosiasi pengguna listrik industri, mengatakan rencana Trump itu hanya akan “menghancurkan sektor manufaktur di Amerika, dan merusak sistem pasar energi yang sudah mapan. [ii/ps] (BBG)