Indroyono Soesilo

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan akan mengujicoba skema pengangkutan semen ke Wamena, Papua, dengan pesawat TNI jenis Hercules untuk menekan harga jual yang dikabarkan mencapai Rp1 juta per sak.

“Nanti kita uji coba. Katanya harga semen satu sak di Jakarta itu Rp50.000-Rp60.000 tapi ternyata di Wamena bisa mencapai Rp1 juta,” katanya dalam bincang-bincang bersama wartawan di Kantor Kemenko Kemaritiman di Gedung BPPT Jakarta, Selasa (12/5).

Indroyono dalam kunjungannya ke Papua beberapa waktu lalu mengatakan, biaya angkut semen ke Wamena yang merupakan wilayah pegunungan itu memang sangat mahal.

Pasalnya, angkutan yang digunakan dari Jayapura ke Wamena menggunakan pesawat komersial sehingga harganya melambung tinggi.

“Semen itu kalau di Jakarta Rp50.000-Rp60.000, di Jayapura sekitar Rp90.000-Rp100.000. Sampai Wamena bisa Rp1 juta, jadi memang biaya Jayapura-Wamena yang mahal,” katanya.

Oleh karena itulah, Indroyono akan mengerahkan bantuan TNI berupa pesawat jenis Hercules untuk terbang dari Jayapura ke Wamena untuk mengangkut semen.

Dengan asumsi satu sak semen sekitar 50 kilogram dan daya angkut pesawat Hercules mencapai 13.500 kilogram, maka satu pesawat diperkirakan mampu mengangkut sekitar 270 sak semen dalam satu kali angkut.

Ada pun ongkos angkut Hercules dari Jayapura ke Wamena diperkirakan mencapai 1.000 dolar AS per jam.

“Katakanlah kita coba bolak balik sekitar tiga jam atau 3.000 dolar AS itu sekitar Rp40 juta. Maka Rp40 juta dibagi 270 sak semen, itu berarti ongkos angkutnya Rp150.000 ditambah harga semen dari Jayapura Rp100.000 jadi sekitar Rp250.000. Tentu ini akan lebih murah,” katanya.

Sebelumnya, harga semen di Wamena dikabarkan terkadang bisa mencapai Rp1 juta per sak. Disparitas harga tersebut disinyalir merupakan akibat dari pembangunan yang tidak merata. AN-MB