Buleleng, (Metrobali.com)

Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1943 pada Minggu, 14 Maret 2021 mendatang, pihak Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng pada Selasa, (9/3/2021) berinisiatif melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar dan beberapa pasar ritel.
Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng Dewa Made Sudiarta, mengatakan secara umum harga bahan pokok cendrung masih stabil. Hanya cabai rawit merah yang masih berada di kisaran harga Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram.

“Harga cabai rawit merah tinggi harganya. Hal ini dikarenakan pasokannya masih terbatas. Lantaran masih mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa,” ungkapnya.

Menurutnya kebanyakan cabai yang ada di pasar Buleleng merupakan cabai dari Jawa. Kenaikan harga disebabkan karena permintaan yang stabil namun pasokannya terbatas. Kondisi tersebut berdampak pada harga cabai rawit.

“Sedangkan komoditas daging, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan gula pasir itu masih stabil,” ucap Sudiarta.

Mengenai barang-barang di toko ritel apakah ada temuan atau tidak?, Sudiarta mengatakan telah melakukan pemantauan di empat toko ritel. Dari barang dalam kondisi kemasan terbungkus, tidak ada ditemukan kedaluwarsa. Untuk barang-barang yang masa kadaluarsanya sudah dekat, sudah diingatkan. Untuk alat timbangan elektronik yang digunakan oleh toko ritel tersebut, tahun 2020 sudah ditera.

“Pada bulan November ditera ulang lagi untuk Tahun 2021,” katanya.

Sementara itu, tren kenaikan konsumsi jelang Hari Raya Nyepi relatif lebih stabil dibandingkan dengan jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sehingga terhadap harga juga tidak terlalu berpengaruh seperti pada masa-masa menjelang lebaran atau sebelum galungan.

“Jadi ada peningkatan konsumsi. Tapi tidak signifikan pada saat menjelang Hari Raya Natal, Tahun Baru dan Lebaran. Apalagi sekarang dengan kondisi pandemi begini kan masyarakat kan juga harus selektif melakukan kegiatan belanja yang memang sangat diperlukan untuk konsumsi pokok,” pungkas Sudiarta. GS