Denpasar (Metrobali.com)-

Semangat otonomi daerah yang dititikberatkan di tingkat kabupaten/kota memang memberikan kesempatan bagi kabupaten/kota untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun demikian, dalam proses pembangunan, Pemerintah Kabupaten/Kota sejatinya tidak bisa lepas dari Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam mendanai program pembangunannya. Bantuan pendanaan dari pusat dan provinsi diharapkan mampu mempercepat proses pembangunan demi kepentingan masyarakat luas. Terkait dengan hal itu, sudah seyogyanya Pemerintah mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi hingga Pusat senantiasa menjaga sinergi untuk mempercepat tercapainya tujuan pembangunan. Demikian disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, Rabu (21/2).

Selanjutnya, Ketut Teneng mengurai komposisi APBD Kabupaten/Kota se-Bali dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Bappeda dan Biro Keuangan Pemprov Bali, sepanjang tahun 2009 hingga 2013, APBD Pemerintah Kabupaten/Kota menerima kucuran dana yang tak sedikit dari pusat maupun provinsi dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya.

Mulai dari Kabupaten Tabanan, pada tahun 2009, daerah yang dijuluki lumbung beras Bali ini menetapkan APBD sebesar Rp. 678,4 milyar. Dari anggaran sebesar itu, PAD Tabanan saat itu hanya sebesar Rp. 85,4 milyar. Itu artinya, Tabanan mendapat support Rp. 592 milyar lebih dari pemerintah pusat dan provinsi. Selanjutnya pada tahun 2010, APBD Tabanan ditetapkan sebesar Rp. 774,2 milyar dengan PAD sebesar Rp. 107,8 milyar, support pendanaan provinsi dan pusat mencapai Rp. 667 milyar lebih. Sedangkan pada tahun anggaran 2011,2012 dan 2013, Tabanan menetapkan APBDnya berturut-turut sebesar Rp. 870,5 milyar, Rp,1,055 trilyun dan Rp. 1,1 trilyun. Dari APBD yang ditetapkan, selama tiga tahun itu Tabanan hanya mengantongi PAD sebesar Rp. 131,2 milyar, Rp,167,6 milyar dan Rp. 182,8 milyar. Dengan kata lain, selama tiga tahun itu Tabanan mendapat support dana sebesar Rp. 738 milyar, Rp. 880 miliar lebih dan Rp. 927 milyar lebih. Dari gambaran APBD tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian besar anggaran untuk pembangunan masih ditopang dari bantuan pusat dan provinsi.

Selain bantuan dana yang masuk dalam APBD Kabupaten Tabanan, Provinsi juga melaksanakan sejumlah programnya di daerah ini, diantaranya JKBM,  bedah rumah, simantri, dan beasiswa miskin. Untuk bedah rumah, hingga tahun 2012, Kabupaten Tabanan telah menerima 493 unit bedah rumah dan di tahun 2013 direncanakan sebanyak 137 unit. Sementara untuk program Simantri, hingga tahun 2012 terealisasi sebanyak 42 unit dan tahun 2013 direncanakan sebanyak 10 unit.. Sementara untuk sharing pendanaan JKBM, Provinsi menggelontor dana lebih dari Rp. 41 miliar lebih sepanjang tahun 2010 hingga 2012. Untuk lebih jelasnya, komposisi APBD dan pelaksanaan program provinsi di Kabupaten Tabanan tersaji dalam tabel. Selain itu, Provinsi Bali juga meluncurkan beasiswa miskin bagi siswa SD dan SMP di Tabanan, dengan total dana mencapai Rp. 615,14 juta. RED-MB