Penemuan sesosok mayat tergantung di tegalan, Rabu (10/6/2020) pagi.
Gianyar (Metrobali.com)-
Di tengah rasa was-was dengan lonjakan transmisi lokal Covid-19, warga Tegallalang justru dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat tergantung di tegalan, Rabu (10/6/2020) pagi. Korban yang diketahui bernama Ni Ketut Pondok atau Dadong Pondok ini, saat ditemukan sudah tidak bernyawa dan terbujur kaku. Pihak keluarga pun menerima musibah ini, lantaran korban menderita depresi.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Rabu pagi sekitar Pukul 08.00 Wita, Ni Wayan Ariani (38), langsung kaget menyaksikan sesosok tubuh tergantung di Pohon Sawo. Wayan yang hendak menghaturkan sesajen itu pun langsung berteriak dan didatangi oleh I Wayan Pariasa (51) yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Ariani yang terlihat shock itu lantas diantar Pariasa ke Jalan raya depan Lapangan Umum Tegallalang dan dekat Pasar.
Warga pasar dan sekitarnya pun langsung berkerumun lantaran penasaran melihat Ariani dipapah Pariasa ke Jalan raya. hingga berita tersebar ada mayat tergantung, anak korban I Nyoman Widnyana (49) pun datang, lanjut bersama Pariasa masuk ke kebun. menyusul Petugas kepolisan dari Polsek Tegallalang juga berdatangan ke Lokasi. “Sampai di lokasi, saya mendapati Ibuk tergantung dipohon Sawo, ” ungkap Widnyana.
Dibantu oleh warga, Dadong Pondok yang sudah tidak beryawa itu lantas diturunkan oleh petugas kepolisian. Menghindari kerumuan, mayat korban langsung dievakusi ke rumah duka. “Korban atas nama Ni Ketut Pondok. Menghindari kerumunan warga dan atas permintaan keluarga, mayat korban kami evakuasi ke rumah duka oleh petugas yang Ber-APD untuk memastikan protokol kesehatan juga berjalan,” Ungkap Kapolsek AKP I Ketut Sudita.
Setelah dilakukan oleh TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, sebut Kapolsek Sudita, korban dipastikan sudah meninggal dunia saat ditemukan tergantung dengan seutas tali plastik warna biru.
Sementara dari pemeriksaan tim medis Puskesmas Tegallalang, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Pihak keluarga korban menegaskan menerima musibah ini. Pihak keluarga juga mengakui jika korban selama ini menderita depresi berat dan sempat menghilang sehari,” imbuhnya.
Pewarta : Catur
Editor : Whraspati Radha