Jakarta, (Metrobali.com)

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan ketertarikan generasi muda terhadap isu kelautan dan perikanan serta hukum laut, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersama dengan Universitas Padjajaran berkolaborasi dalam mengadakan Webinar Hukum Laut Rebound, “Prof Mochtar Kusumaatmadja dan Urgensi Regenerasi Ahli Hukum Laut” pada Selasa, (27-07-2021).

“Kita belajar dari perjuangan wawasan nusantara tentang pendahulu kita yang memperjuangkan kedaulatan kemaritiman bangsa ini,” buka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan. Menurutnya, generasi muda perlu untuk melanjutkan semangat Prof. Mochtar Kusumaatmadja dan Prof. Hasjim Djalal dalam menggunakan kekuatan hukum laut yang mampu melahirkan deklarasi Juanda dan Prinsip Negara Kepulauan. “Ini sebuah pekerjaan rumah besar untuk kita semua,” tegasnya.

Webinar yang diselenggarakan demi menggelorakan semangat juang dan inspirasi yang telah dilakukan oleh Prof. Mochtar Kusumaatmadja ini menjadi salah satu wadah yang baik untuk meningkatkan regenerasi bagi para ahli hukum laut. Perjuangan menegakkan kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia merupakan perjuangan yang panjang dan berkelanjutan, dimana generasi muda harus terus mengawalnya demi kesejahteraan bangsa.

“Sebagai bangsa yang besar, kita harus bekerja dengan hati, kita buktikan ke dunia kalau kita ini adalah bangsa yang kuat,” tambah Menko Luhut. Walaupun pandemi Covid-19 sedang melanda bangsa ini, Menko Luhut menegaskan bahwa semangat anak muda untuk terus belajar tetap tidak boleh padam, “Kita sendiri yang menentukan masa depan kita, kita harus kompak, harus arif agar negeri ini kompak dan berjaya,” pesannya. Generasi muda tentu akan menentukan masa depan bangsa ini, khususnya masa depan kedaulatan Indonesia dalam mewujudkan poros maritim dunia, “Ini jangan hanya sekedar jadi slogan,” ingatnya.

Melanjutkan pesan Menko Luhut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan bahwa Indonesia perlu mencetak para ahli hukum laut, dan dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan para akademisi. “Berpulangnya Prof. Mochtar menjadi pengingat bagi kita untuk memperkuat barisan, khususnya dalam menegakkan kedaulatan kita sebagai negara kepulauan,” ungkapnya. Ia sangat mengapresiasi dan akan mendukung penuh berbagai upaya tiap pemangku kepentingan yang ada dalam meneruskan perjuangan tersebut.

Webinar ini turut mengundang berbagai ahli di dalam bidangnya. Sebagai narasumber, turut hadir Ir. Sarwono Kusumaatmadja, Prof. Dr. Etty R. Agoes, LL.M , Arif Havas Oegroseno, S.H., LL.M., Nadea Nabilla, M.Eng, dan Dr. sc. agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si. Menurut Prof. Sarwono, tradisi manajemen kelautan harus ditegakkan, sehingga diperlukan regenerasi para ahli hukum laut. “Para pahlawan bangsa sebelum kita mampu menjaga kedaulatan negeri ini tanpa perang, tanpa amunisi, maka kita harus meneruskan perjuangan tersebut,” tuturnya.

Webinar ini berjalan dengan baik dan lancar, dan turut dihadiri oleh berbagai kalangan, baik pemerintah, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat lainnya. Webinar ini juga dihadiri oleh lebih dari 1000 peserta walaupun diselenggarakan secara daring.

Pada masa mendatang, pemerintah akan terus bekerja sama dengan para akademisi demi meneruskan legacy (warisan) para pejuang diplomasi maritim bangsa ini. Diharapkan, webinar ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan dan membantu mengobarkan api semangat yang membuat kita semakin mencintai tanah dan air Indonesia. (RED-MB)