Anies-Baswedan

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan tidak setuju manusia ditempatkan menjadi alat produksi.

“Saya sering merasa tidak nyaman dengan kalimat sumber daya manusia,” ujar Anies dalam acara Program Penyelarasan Pendidikan Dengan Dunia Kerja di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/11).

Jika manusia ditempatkan sebagai sumber daya, sambung dia, maka manusia dijadikan faktor produksi.

“Jika produksi maka bisa dikurangi,” tambah dia.

Mendikbud menjelaskan bahwa sebutan yang tepat adalah pengembangan manusia, karena pendidikan bukan sekadar proses produksi.

“Yang kita butuhkan adalah kualitas manusia. Laporan pembangunan dunia tidak lagi menyebut sebagai sumber daya manusia, tapi pengembangan manusia,” jelas dia.

Oleh karenanya, lanjut dia, perlu ada proyeksi masa depan yang bisa direspon oleh pasar dan perekonomian.

“Perjalanan bangsa harus disesuaikan dengan kebutuhan manusia.” Dalam hal itu, peran guru sangat penting dalam mendidik para muridnya. Kualitas guru harus ditingkatkan.

“Hal yang membahagiakan kita sebagai guru adalah ketika anak didik melihat ke belakang dan berterimakasih kepada kita. Tapi yang repot, ketika anak didik melihat ke belakang dan bertanya mengapa tidak dibekali A sampai Z. Itu adalah kuncinya,” papar dia.

Saat ini perkembangan zaman bergerak sangat cepat, maka tantangan dunia pendidikan bukan dengan pengetahuan spesialis atau super spesialis.

“Tapi yang terpenting adalah menanamkan pembelajaran seumur hidup,” tukas dia. AN-MB