Mendagri Tjahjo Kumolo Melantik Penjabat Gubernur Bali Hamdani dalam acara Pelantikan Penjabat Gubernur Bali serta Serah Terima Jabatan Gubernur Bali, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar (29/8).

Denpasar (Metrobali.com)

Setelah sepuluh tahun menjabat sebagai Gubernur Bali serta menjalankan program Bali Mandara Jilid 1 dan 2, akhirnya tanggal 29 Agustus 2018, Made Mangku Pastika mengakhiri tugasnya. Pastika yang per tanggal tersebut sudah tidak menjadi Gubernur Bali, menitip Bali agar menjadi lebih bail lagi kepada Penjabat Gubernur Bali bapak Hamdani dalam acara Pelantikan Penjabat Gubernur Bali serta Serah Terima Jabatan Gubernur Bali, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar (29/8).

Ia mengaku masih ada beberapa PR yang perlu diselesaikan selama menunggu Gubernur terpilih dilantik di Istana Negara, Jakarta. “Saya yakin bapak Hamdani akan menjalankan tugasnya memimpin Bali dengan sangat baik, karena saya kenal beliau. Dan saya tahu kapasitas beliau terutama dalam birokrasi dan tata kelola pemerintahan,” cetusnya dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Anggota DPR dan DPD RI dapil Bali, Bupati/Walikota se-Bali, anggota Forkompimda, anggota FKUB Bali, Pimpinan DPRD Bali, jajaran pejabat di lingkungan Kemendagri dan Pemprov Bali serta masyarakat.

Ia juga menegaskan, meskipun tidak menjabat sebagai Gubernur, Pastika akan tetap mengabdi untuk Bali. “Saya akan tetap berkontribusi untuk pembangunan Bali,” tegasnya. Selama sepuluh tahun kepemimpinannya, Ia menjabarkan berbagai pencapaian Pemprov Bali. Menurutnya pembangunan Bali berpedoman pada misi Bali Mandara yang dilandasi oleh Filosofi Tri Hita Karana. Adapun lima prinsip pembangunan menurutnya adalah pro-growth, pro-poor, pro-job, pro-environment dan pro-culture.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional, Pastika menambahkan pada tahun 2018 tercatat indikator-indikator makro pembangunan Bali, seperti angla kemiskinan sebesar 4,01% menjadi ranking kedua terbaik nasional, Indeks gini ratio sebesar 0,38 yang menunjukkan rendahnya ketimpangan pembangunan, angka pengangguran yang hanya menyentuh 0,86% terbaik tingkat nasional, pertumbuhan yang selalu berada di atas rata-rata nasional serta Indeks Pembangunan Manusia di angka 74 dan menjadi 4 besar nasional.

Selain itu, dalam adminitrasi tata kelola keuangan, Provinsi Bali telah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK RI selama lima tahun berturut-turut. “Sedangkan dalam laporan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah (LAKIP), pemprov Bali juga terus mengalami peningkatan, terakhit tahun 2017 memperoleh nilan BB,” imbuhnya. Hal tersebut menurutnya menunjukkan bahwa administrasi tata kelola pemerintah sudah dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Ia menyadari masih banyak kekurangam selama sepuluh tahun kepemimpinannya, oleh karena itu Pastika berharap agar penjabat Gubernur serta Gubernur Bali ke depan bisa melanjutkan program-program yang belum tuntas. Tak lupa Ia juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendorong program Bali Mandara berjalan dengan baik selama sepuluh tahun terakhir. “Sebagai manusia saya akui tidak luput dari kesalaham, oleh karena itu saya minta maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung selama ini. Pada kesempatan ini saya berpamitan pada semua serta haturkan terima kasih,” tandasnya.

Sementara itu Mendagri Tjahjo Kumolo setelah melantik penjabat Gubernur Bali mengapresiasi pencapaian Bali Mandara di bawah kepemimpinan Made Mangku Pastika. Menurutnya melalaui capaian-capaian tersebut, Pastika telah berhasil memenuhi janji-janji politiknya terhadap masyarakat Bali. Ia menambahkan, selama dua periode kepemimpinan Pastika, berdasarkan data yang diperoleh oleh Kemendagri, kemiskinan di Bali bisa diturunkan dengan angka cukup signifikan. Selain itu, Ia juga mengapresiasi komitmen Pastika memimpin Bali dengan bersih dan akuntable. “Tak jarang saya mendapati kepala daerah yang baru saja saya lantik sudah kena OTT dari KPK, itu menyedihkan,” bebernya.

Kepada Hamdani selaku penjabat Gubernur Bali selama beberapa minggu ke depan, Ia ucapkan selamat bertugas. Ia berharap penjabat Gubernur bisa menjaga stabilitas dan keamanan Bali selama menunggu Gubernur terpilih dilantik. Selain itu Tjahjo Kumolo juga menugaskan Hamdani untuk mempersiapkan acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih.

Untuk memperlancar tugas-tugas kepemimpinan Penjabat Gubernur, Mendagri juga berharap Forkompimda, FKUB dan segenap elemen tetap mendukung langkah-langkah serta kebijakan penjabat Gubernur dalam melaksanakan tugasnya. “Pak Made Mangku Pastika telah melaksanakan koordinasi dengan Forkompimda, instansi vertikal, tokoh agama dan adat dengan baik. Jadi saya harap bapak Hamdani juga bisa melanjutkan koordinasi tersebut,” tegasnya.

Tak lupa, dalam kesempatan itu Ia juga haturkan terima kasih kepada Ny. Ayu Pastika karena telah menjaga Made Mangku Pastika baik dari segi kesehatan dan komitmennya, sehinhga bisa memimpin Bali dengan sangat baik.

Pemberhentian dengan hormat serat pelantikan penjabat Gubernur Bali telah sesuai dengan keputusan Presiden RI nomor 148/P/2018. Adapun penjabat Gubernur Bali adalah Drs. Hamdani, MM, M.Si, A.k yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kementrian Dalam Negeri.

Selamat purna tugas untuk Bapak Made Mangku Pastila dan Bapak Ketut Sudikerta. Terima kasih atas kepemimpinan selama sepuluh tahun terakhir dengan visi Bali Mandara Jilid 1 dan 2.

Editor : Whraspati Radha