Foto: Tim pengelola Safaga (dari kiri ke kanan) CMO Pudak Sari,CEO-Founder Guna Ayu K.,S.Pd,M.Pd., COO-Founder Eka Apriyanthi (Spesialis STCW), Admin Specialist Dinda Purnama Retri, A.Md.Pi.

Denpasar (Metrobal.com)-

Sungguh luar biasa dan membanggakan! Tenant binaan Inkubator Bisnis (Inbis) Primakara dari kampus STMIK Primakara kembali menorehkan prestasi tingkat nasional.

Kali ini giliran startup Safaga Indocrew Service yang berhasil lolos dalam program Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia yang menerima hibah untuk pengembangan usahanya.

Safaga Indocrew Service menjadi salah satu startup yang berhasil meraih hibah program KMBI ini dari bersama 536 peserta penerima hibah se-Indonesia. Safaga Indocrew Service sebenarnya merupakan salah satu divisi layanan dari startup Safaga yang bernaung di bawah PT.Safagawaskita Prakarsa.

Safaga Indocrew Service bergerak di jasa pengurusan dokumen administrasi calon pelaut dan para pelaut. Dengan kata lain Safaga Indocrew Service merupakan spesialisasi “dokumen” untuk pelaut dengan layanan online.

Selain Safaga Indocrew Service, di startup Safaga ada dua divisi layanan lainnya yakni Safaga English Empowerment merupakan pendidikan (kelas khusus untuk mencetak calon crew yang siap dikirim ke manning agency). Sedangkan Safaga Manpower Source merupakan crewing divisi khusus untuk menyalurkan siswa dari SHS ke manning agent kapal pesiar.

Startup Safaga didirikan sejumlah mahasiswa STMIK Primakara. Tim pengelola Safaga terdiri atas CEO-Founder Guna Ayu K.,S.Pd,M.Pd., COO-Founder Eka Apriyanthi (Spesialis STCW), CMO-Spesialis Pemasaran Digital Pudak Sari, Admin Specialist Dinda Purnama Retri, A.Md.Pi., Public Relation Novia Kartika Dewi, Visa Specialist Ika Rosidah, S.Sos.

“Safaga Indocrew Service memiliki visi yaitu menjadi penyedia dokumen elektronik pertama dan terdepan untuk Pelaut Indonesia,” terang Eka Apriyanthi, Founder Safaga yang juga Chief Operating Officer (COO) Safaga saat ditemui di Denpasar, Rabu (2/6/2021).

Bantu Pelaut Permudah Mengurus Dokumen

Mahasiswa Prodi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) semester 6 STMIK Primakara ini menjelaskan Safaga Indocrew Service merupakan sub divisi startup Safaga yang khusus menangani dokumen pelaut yang umumnya terdiri dari Passport, STCW (BST, CCM, SAT, PSCRB, SDSD dan yang lainnya), Buku Pelaut, dan Visa baik dokumen baru dan atau perpanjangan (revalidasi).

“Sebagai mahasiswa Sistem Informasi Akuntansi, saya ingin membuat sebuah teknologi yang membantu para pelaut Indonesia untuk mempersiapkan dokumen pelaut dan meningkatkan keterampilannya dengan melaksanakan sertifikasi secara online, agar segala persiapan keberangkatan kerja dapat dilakukan lebih efisien, hemat waktu dan tenaga,” terang mahasiswa asal Tabanan ini.

Safaga Indocrew Service telah bekerjasama dengan Badan Diklat yang tersebar di seluruh Indonesia dan dapat membantu pelaut Indonesia serta memiliki divisi yang akan membantu SDM atau calon pelaut yang ingin bekerja di kapal pesiar dengan memberikan training dan pelatihan hospitality knowledge sehingga siap untuk melamar hingga lulus interview sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.

Pihaknya berharap kehadiran Safaga bisa membantu para calon pelaut dan pelaut yang notabene sebagai pekerja migran Indonesia merupakan pahlawan devisa. “Kami ingin menjadi mitra para pelaut di seluruh Indonesia, memberikan layanan terbaik berbasis online dan digitalisasi,” pungkas Eka Apriyanthi.

Inbis Primakara Cetak Tenant Berprestasi

I Gede Juliana Eka Putra selaku Kepala Pusat Inovasi Primakara sangat mengapresiasi capaian Safaga yang mampu meraih hibah dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbu Ristek) Republik Indonesia.

“Kami memang mendorong para tenant di Inkubator Bisnis dan startup mahasiswa agar berani tampil di berbagai lomba startup maupun program-program pemerintah. Dan sudah banyak tenant kami yang meraih prestasi di tingkat lokal maupun nasional,” terang Juliana Eka Putra yang akrab disapa Jep ini.

Sebelumnya, beberapa startup mahasiswa STMIK Primakara yang dibina di Inkubator Bisnis Primakara juga memperoleh prestasi skala nasional seperti tenant Panak.id, Alih Gae, dan Bisloka lolos dalam program Pra-Startup dari Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN.

Technopreneurship Campus dengan Segudang Prestasi

Sebagai kampus IT ternama di Bali yang usianya yang baru 7 tahun STMIK Primakara yang dikenal sebagai Technopreneurship Campus ini memang telah menorehkan segudang prestasi.

Pertama, reakreditasi sudah dilakukan dengan hasil yang cukup membanggakan bagi kampus yang masih berusia belia ini yakni dengan hasil akreditasi institusi dengan nilai B dan akreditasi  seluruh program studi (prodi) meraih nilai B pula.

Peringkat kampus yang dikenal sebagai Technopreneurship Campus ini di tingkat nasional juga cukup membanggakan dan meningkat dari tahun ke tahun.

Di tahun 2019 STMIK Primakara berada di peringkat 256 nasional dan melesat jauh ke peringkat 170 nasional di tahun 2020. Untuk di Bali sendiri STMIK Primakara masuk peringkat 5 dalam hal peringkat perguruan tinggi swasta (PTS).

Target dalam beberapa tahun ke depan STMIK Primaka masuk 100 besar nasional. Tentu juga kampus ini berharap bisa peringkat satu di Bali.

STMIK Primakara juga terus melakukan transformasi meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan memenuhi berbagai standar internasional serta meneguhkan diri sebagai salah satu Kampus IT ternama di Indonesia.

Pandemi Covid-19 yang tengah melanda juga tidak menghalangi STMIK Primakara untuk meraih prestasi yang dibuktikan dengan mengantongi dua sertifikat ISO yakni ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 yang diraih di akhir tahun 2020.

ISO 9001:2015 merupakan sertifikasi internasional untuk sistem manajemen mutu. Tujuan dari ISO 9001:2015 untuk meningkatkan standar mutu di STMIK Primakara agar dapat meningkatkan kepuasan baik kepuasan stakeholder maupun pihak berkepentingan.

Sementara ISO 21001:2018 merupakan sertifikasi internasional untuk sektor Pendidikan. Tujuan dari ISO 21001:2018 ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan mutu, kualitas, layanan pendidikan, serta output di STMIK Primakara.

“STMIK Primakara satu-satunya kampus di Bali yang punya dua ISO ini. Bagi kampus yang baru berusia 7 tahun rasanya susah mencapai dua ISO ini tapi dengan kerja keras prestasi ini bisa kami capai,” ungkap Artana.

Eksistensi dan prestasi STMIK Primakara makin lengkap dengan menyabet dua kategori penghargaan dari LLDIKTI Wilayah VIII di penghujung tahun 2020. STMIK Primakara dinobatkan dan dianugerahkan sebagai PTS dengan Inovasi terbanyak dan PTS PD Dikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) terbaik. (dan)