Ket foto: Komunitas Layangan, Rare Angon Dekil Banjar Mas, Desa Sayan, Ubud saat bermain layangan di Lapangan Jaba Pura Masceti,  Minggu (5/7/2020)/MB

Gianyar, (Metrobali.com) –

Banyaknya kasus pengendara sepeda motor yang mengalami lakalantas akibat terkena tali layangan membuat Rare Angon, Banjar Mas, Desa Sayan, Ubud menggelar “Melayangan Bareng”. Kegiatan itu melibatkan anak-anak di desa setempat dengan jumlah 20 orang secara bergilir, dan tujuannya untuk mengedukasi mereka agar tidak bermain layangan di beberapa titik yang berbahaya. Kegiatan itu dilakukan di lapangan Jaba Pura Masceti, Desa Sayan, Kecamatan Ubud dengan membatasi tinggi layangan yang dinaikkan.

Salah satu pengurus Rare Angon Dekil, Kadek Adi Dharma Putra menjelaskan kegiatan “Melayangan Bareng” memang sengaja dibuat atas inisiatif anggotanya. Bahkan dalam bermain layangan sengaja di lapangan agar bisa memberikan edukasi kepada anak-anak yang ikut. “Kami berikan mereka pemahaman agar tidak bermain layangan di dekat kabel listrik, dekat jalan raya, dan membatasi ketinggian layangan,” jelasnya, Minggu (5/7/2020).

Tujuan membatasi tali layangan ia mengaku agar ketika layangan jatuh tidak sampai membentang di tengah jalan dan membahayakan bagi orang lain, khususnya pengendara sepeda motor. Selain itu, peserta juga dihimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi covid 19 saat ini. Sedangkan bagi anak-anak yang tidak ikut saat ini akan dilakukan pada minggu depan, supaya semua anak-anak dapat edukasi meski secara bergilir.

“Karena situasi, biasanya kami gelar perlombaan dan tahun ini kami berikan mereka edukasi saja. Untuk peserta juga kami batasi, bagi yang belum dapat hari ini akan kami undang minggu depan agar semua anak-anak yang gemar bermain layangan rata paham dengan titik rawan bermain layangan,”  imbuh pemuda yang kerap dipanggil Bonek tersebut.