Foto: Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB) Kabupaten Gianyar menggelar kembali Bhaskara Budaya II.

Gianyar (Metrobali.com)-

Di tengah derasnya arus globalisasi, identitas budaya Bali berjuang untuk bertahan. Modernisasi yang cepat dan pengaruh budaya asing telah mengguncang nilai-nilai tradisional yang selama ini menjadi pilar masyarakat Bali. Penggunaan bahasa Bali yang semakin langka, lunturya semangat gotong royong, dan maraknya adaptasi budaya pop yang bertentangan dengan kearifan lokal menjadi bukti nyata pergeseran ini.

Namun, di balik kekhawatiran itu, masih ada harapan. Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB) Kabupaten Gianyar merespons tantangan ini dengan menggelar kembali Bhaskara Budaya II. Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi sebuah perayaan agung atas kekayaan budaya Bali, sebuah panggilan untuk generasi muda agar kembali mendekap akar budaya mereka.

Bhaskara Budaya II adalah ajang di mana tradisi dan seni Bali hidup kembali. Berbagai lomba seni tradisional seperti menyurat lontar, Bali Grafi, makakawin, bapang barong, dan mekendang tunggal, bukan hanya mengajak para peserta untuk berkompetisi, tetapi juga untuk menyelami dan menghargai warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Contohnya, melalui lomba menyurat lontar, peserta tidak hanya melatih keterampilan menulis, tetapi juga mendalami nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam lontar, sebuah warisan intelektual yang kaya. Setiap goresan pada daun lontar adalah bukti cinta dan dedikasi terhadap tradisi yang berharga.

Lebih dari sekadar kompetisi, Bhaskara Budaya II menjadi panggung bagi seniman muda untuk berkreasi dan berkolaborasi. Dengan memadukan tradisi dengan sentuhan modern, para peserta diharapkan mampu menciptakan karya seni yang relevan dengan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur Bali. Di sinilah, inovasi dan tradisi bertemu, menciptakan harmoni yang memukau.

Harapannya, melalui Bhaskara Budaya II, semangat pelestarian budaya Bali akan terus berkobar. Acara ini bukan hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya.

Pelestarian budaya Bali adalah tanggung jawab bersama. Bhaskara Budaya II telah menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian budaya leluhur. Dengan terus menggali, melestarikan, dan mengembangkan budaya Bali, kita tidak hanya menjaga identitas bangsa, tetapi juga memberikan kontribusi bagi peradaban dunia. Mari kita jadikan Bhaskara Budaya sebagai tonggak awal kebangkitan budaya Bali. (rls)