Upaya Pemprov Bali melalui Gubernur Made Mangku Pastika tak pernah surut. Sejak tiga tahun lalu, sudah 5.600 lebih rumah berhasil dibedah. Karena itu, Mangku Pastika tidak henti hentinya meminta dukungan pada masyarakat lain untuk ikut pula mengentaskan kemiskinan di Bali.

Testimoni yang dilakukan pada sejumlah penerima bantuan bedah rumah menyatakan sangat bersyukur bahwa baru kali ini Gubernurnya begitu peduli dengan masyarakat kecil. Sebelumnya, belum ada gubernur melakukan hal yang sama.

I Wayan Merta dan Ketut Kasih adalah dua warga Sanggalangit yang beruntung mendapat bantuan bedah rumah. Keduanya nampak terharu menerima kedatangan Gubernur Mangku Pastika yang didampingi Ny.Ayu Pastika. “Matur suksma Bapak,” ujar Ketut Sugiantari yang tak lain merupakan istri dari Ketut Kasih, salah seorang penerima bedah rumah.

Ketut Kasih adalah salah satu warga miskin di Desa Sanggalangit yang kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh bangunan.

Ucapan terima kasih juga diungkapkan I Wayan Merta. “Jika tidak dapat bantuan dari Bapak Gubernur, saya tidak mungkin bisa membangun rumah seperti ini,” ujar bapak dua orang anak yang kesehariannya hanya bekerja sebagai tukang petik cengkeh ini. Warga lainnya yang juga menerima program bedah rumah dari Gubernur Mangku Pastika diantaranya Wayan Gana, Wayan Rata, Komang Suladra, Wayan Wana, dan Putu Mara.

Dalam tatap muka dengan masyarakat Sanggalangit, Gubernur Mangku Pastika mengungkapkan rasa harunya karena telah berhasil menggandeng Lippo untuk bedah rumah di kawasan itu. Menurutnya, Sanggalangit merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi sosok Mangku Pastika.

“Di sini tempat saya dilahirkan dan saya berhutang budi pada tanah kelahiran,” ujarnya disambut aplause masyarakat Sanggalangit yang memenuhi Gedung LPD setempat.

Dia pun kembali mengurai sejarah kelam proses kelahirannya yang tanpa bantuan tenaga medis di sebuah gubuk tak layak huni. Karena itu, Gubernur Mangku Pastika merasakan betul bagaimana pahitnya penderitaan yang dialami oleh masyarakat miskin. Untuk itu, dia merasa terpanggil dan berkewajiban untuk menuntaskan bedah rumah di tanah kelahirannya dan juga di kabupaten lain yang tingkat kemiskinannya masih tinggi.

Kadis Sosial Provinsi Bali Ketut Susrama menambahkan, rumah tak layak huni di Sanggalangit terdata sebanyak 248 buah. APBD Provinsi Bali 2012 mengalokasikan anggaran bedah rumah untuk 56 buah, ditambah 100 buah dari Lippo dan 7 buah merupakan sumbangan pribadi dari Gubernur Mangku Pastika beserta keluarga.

“Selain itu, akan ditambah lagi CSR dari Sampoerna sebanyak 23 buah,” imbuhnya. Dengan demikian, pihaknya berharap bedah rumah untuk wilayah Sanggalangit secepatnya bisa dituntaskan. Selain bantuan bedah rumah, masyarakat Desa Sanggalangit juga menerima bantuan berupa paket sembako, kursi roda dan bibit pohon mangga harum manis dari BKKKS Provinsi Bali. IKA-MB