Foto: Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan (kanan) bersama Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (induk STIKOM Bali) Prof. Dr. I Made Bandem, MA.

Denpasar (Metrobali.com)-

Masa pandemi Covid-19 menuntut organisasi maupun individu mampu fleksibel dan adaptif. Salah satunya harus mampu melakukan transformasi digital.

Transformasi digital ini berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan talenta digital. Hal ini seiring pula semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda yang ingin menggeluti dunia IT, menjadi calon-calon talenta digital mumpuni di masa depan di tengah di tengah masa bonus demografi Indonesia.

Sebagai salah satu kampus IT ternama di tanah air, Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali siap menyukseskan transformasi digital ini dengan menyiapkan talenta digital yang kompetitif. Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan pun menilai ada perubahan paradigma masyarakat yang semakin sadar pentingnya skill IT di era digital.

“Terlihat jelas perubahan paradigma berpikir masyarakat ke arah TIK,” kata Dadang Hermawan usai acara pelantikan sejumlah pejabat struktural periode 2021-2025 di lingkungan ITB STIKOM Bali, Kamis (21/1/2021).

Perubahan paradigma berpikir masyarakat ke arah TIK salah satunya terlihat jelas dengan semakin banyaknya mahasiswa ingin kuliah IT seperti yang terjadi di ITB STIKOM Bali yang setiap tahun jumlah mahasiswanya semakin banyak.

Bahkan di tengah masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu ITB STIKOM Bali masih mengalami pertumbuhan atau peningkatan jumlah mahasiswa baru. “Walau pandemi mahasiswa baru bertambah banyak, masyarakat ingin kuliah di bidang TIK,” ujar Dadang Hermawan.

Pada masa pandemi tahun 2020, ITB STIKOM Bali menerima 1.206 orang mahasiswa, naik 6 orang dari tahun sebelumnya. “Ini tentu suatu yang positif. Kita ingin mencetak lebih banyak talenta digital di  revolusi industri 4.0 yang nanti mengarah ke industri 5.0,” imbuh Dadang Hermawan.

Kemampuan atau skill IT atau TIK dibutuhkan di berbagai aspek dan bidang baik di sektor pariwisata, pertanian, perbankan, dan lain-lain. “Kita tidak bisa lepas dari IT yang berkaitan dengan berbagai bidang,” tegas Dadang Hermawan.

Di sisi lain terkait pelantikan pejabat struktural kali ini, Dadang Hermawan mengungkapkan penguatan struktur organisasi dengan pelantikan sejumlah pejabat struktural ini juga bagian respon ITB STIKOM Bali mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum pasti kapan berakhir.

“Kita antisipasi masa pandemi jangan sampai terjadi penurunan kinerja. Harus ambil hikmah dan agar ada nilai manfaat. Pandemi kami jadikan percepatan transformasi digitalisasi dan merespon kebutuhan masyarakat,” kata Dadang Hermawan.

Di tahun 2021 ini ITB STIKOM Bali juga mengakselerasi pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui kolaborasi dengan berbagai pihak baik sesama perguruan tinggi maupun dunia industri. Mahasiswa diberikan hak belajar di luar kampus selama tiga semester.

Salah satunya yang akan dimulai di awal tahun 2021 ini adalah pertukaran mahasiswa ITB STIKOM Bali dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). “Kami kirim 40 mahasiswa ITB STIKOM Bali ke ITB Bandung, dan begitu juga sebaliknya,” terang Dadang Hermawan.

Kuatkan Pondasi Menuju Pendidikan Tinggi Berkelas Dunia

Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (induk STIKOM Bali) Prof. Dr. I Made Bandem, MA dalam sambutannya mengatakan, salah satu hal penting dari pengukuhan jabatan ini adalah untuk kepentingan perbaikan kinerja dan kepentingan ITB STIKOM Bali. Harapannya agar lebih berperan dalam memberi kontribusi bagi pengembangan teknologi dan bisnis untuk kesejahteraan masyarakat.

Pada usia 18 tahun ITB STIKOM Bali ini sudah tentu membutuhkan sumber daya manusia, khususnya para pejabat yang memiliki kesanggupan dan kemampuan manajerial, berwawasan luas, memiliki visi yang jelas, dalam mengelola bidangnya masing-masing.

Kesanggupan dan kemampuan semacam itu, disertai dengan kemampuan membangun kerjasama yang baik, merupakan keniscayaan yang dibutuhkan oleh ITB STIKOM Bali. “Ini dalam rangka mengukuhkan eksistensi ITB STIKOM Bali makin dekat pada cita-cita sebagai pendidikan tinggi yang berkelas dunia,” kata Prof. Bandem.

Lebih jauh Prof. Bandem mengatakan, tugas para pejabat di lingkungan ITB STIKOM Bali adalah (1) melakukan penataan sistem pendidikan tinggi ITB STIKOM Bali; (2) meningkatkan kualitas dan relevansi ITB STIKOM Bali  dengan dunia kerja (link and match).

Lalu (3) membangun akademik atmosfir ITB STIKOM Bali yang kondusif, (4) mepertahankan dan meningkatkan prestasi, baik nasional maupun internasional yang pernah dimilki kampus ini sebelum bertransformasi menjadi ITB STIKOM Bali.

“Bagi ITB STIKOM Bali, kunci untuk mempertahankan dan memperoleh prestasi, dan meningkatkan hasil yang telah dicapai adalah terletak pada penataan sistem. Penataan sistem memerlukan dukungan dan partisipasi seluruh sivitas akademika,” kata Prof. Bandem.

Dalam kaitan ini pada tataran kebijakan operasional, sangat mendesak diterapkannya manajemen operasional  dalam bingkai  paradigma baru. Manajemen mandiri perlu diterapkan sejak dini.

“Kami harapkan Bapak Rektor akan berperan sebagai fasilitator dan katalisator. Karena itu, setiap lembaga di bawahnya dapat mengembangkan diri secara mandiri, bertanggungjawab, dan profesional,” ujar Prof. Bandem.

“Manajemen seperti ini, profesionalisme menjadi kata kunci yang menentukan, sekaligus akan mengantarkan pada keberhasilan kinerja dan kemandirian,” pungkas Prof. Bandem.

Dalam pelantikan pejabat struktural ini hadir pula Ketua Yayasan Yayasan Widya Dharma Shanti Drs. Ida Bagus Dharmadyaksa, M.Si.,Ak. Usai acara pelantikan, dilanjutkan dengan rapat koordinasi yang melibatkan sekitar 20 lembaga di bawah naungan STIKOM Bali Group, yang tersebar di Bali dan Jawa. (wid)