Denpasar (Metrobali.com0-

Masyarakat mengeluhkan anggota DPRD Bali mulai jarang ke kantor, karena para anggota Dewan tersebut sibuk melakukan sosialisasi ke warga untuk mendapatkan dukungan pada Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April 2014.

“Saya sayangkan sekali anggota DPRD mulai jarang ngantor. Mereka sibuk melakukan kampanye. Walau sebenarnya belum masa kampanye partai politik maupun calon legislatif,” kata Wayan Mega, seorang warga asal Denpasar, di Denpasar, Senin (10/2).

Ia mengatakan semestinya anggota Dewan tidak mengabaikan tugas-tugas rutinitas yang harus dijalankan setiap harinya. Kegiatan sosialisasi ke masyarakat sebaiknya setelah melakukan tugas rutin tersebut.

“Namun yang terjadi sekarang di Gedung DPRD Bali suasananya sepi. Di masing-masing komisi anggota DPRD yang ngantor tidak lebih dua hingga tiga orang,” ucapnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Sekolah Tinggi Sosial dan Politik Wira Bakti Denpasar Drs Gusti Bagus Made Wiradharma M.Si mengatakan memang kondisi tersebut terjadi di gedung DPRD mulai kabupaten dan kota.

“Hal tersebut karena hajatan pemilu legislatif semakin dekat, sedangkan waktu untuk berkampanye masing-masing caleg juga terbatas,” katanya.

Selain itu, kata dia, dengan peraturan KPU yang membatasi pemasangan alat peraga kampanye bagi para caleg tersebut juga memicu calon tersebut harus secara kontinyu melakukan pendekatan kepada masyarakat guna mendapatkan suara tersebut.

“Sekarang aturan KPU disebutkan peraih suara terbanyak atau memenuhi bilangan pembagi pemilih (BPP) dalam setiap parpol maka mereka berhak menjadi wakil rakyat. Soal nomor peserta pada masing-masing parpol, sekarang tidak menjadi penting,” ujar mantan Ketua DPD KNPI Bali itu.

Alasan itulah yang menyebabkan para caleg harus bekerja keras mendekati konstituen sehingga lebih dikenal dengan harapan pada pemilu mendatang meraih simpati dan memilihnya.

“Para caleg memang harus maksimal turun ke lapangan. Sebenarnya langkah itu tidak mesti harus saat menjelang pemilu saja. Tapi yang diharapkan masyarakat adalah keberlanjutan secara rutin melakukan penyerapan aspirasi rakyat,” kata Wiradharma. AN-MB