Ilustrasi
Jembrana, (Metrobali.com)
Menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto, pengembangan Pelabuhan Perikanan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara diperkirakan akan dilakukan tahun 2025 ini.
Diproyeksikan menelan anggaran hingga Rp 1,1 triliun, di tahun 2027 nanti pelabuhan diperkirakan sudah difungsikan dan akan menjadi pusat pelabuhan perikanan tangkap di Bali.
Kepala Sub Bagian Umum PPN Pengambengan, Lukman Hadi, mengatakan bahwa progres pengembangan pelabuhan saat ini sudah memasuki persiapan dokumen prakualifikasi dan pendetailan DED (Detail Enginering Design).
“Direncanakan bulan Juli atau Agustus awal dimulainya proyek. Pengembangannya dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,” ujar Lukman.
Menurutnya pengembangan proyek meliputi perluasan lahan pelabuhan menjadi 60 hektar dari saat ini sekitar 13,5 hektar. Kemudian Luas kolam labuh bertambah menjadi 72,5 hektar karena nantinya akan menjadi tempat labuh kapal-kapal yang sebelumnya berlabuh di Pelabuhan Benoa.
Selain itu, pengembangan dengan pembuatan daratan atau reklamasi sekitar 37 hektar. “Dengan nilai yang besar, lelang dilakukan internasional dengan metode prakualifikasi dan pelaksanaannya secara multi years,” ungkapnya.
Dengan adanya perluasan pelabuhan diharapkan mampu meningkatkan produksi perikanan secara signifikan. Ditargetkan kolam labuh dapat menampung hingga 1.500 unit kapal tangkap ikan atau tiga kali lipat dari jumlah kapal saat ini berkisar 500 unit kapal.
Demikian juga dengan hasil perikanan yang saat ini berada di angka 12.304 ton akan melonjak hingga 80.000 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 3,2 triliun.
Dengan lebih besarnya areal Pelabuhan, nantinya juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain menyerap tenaga kerja mencapai 55.000 orang, perputaran uang harian di kawasan Pelabuhan diprediksi mencapai Rp 32 miliar.
Sementara pendapatan negara dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan meningkat drastis dari Rp 1 miliar menjadi Rp 150 miliar. Dengan pengembangan pelabuhan beberapa wilayah seperti Pengambengan, Cupel dan Tegal Badeng Barat akan menjadi kawasan minapolitan bisa terwujud. Terlebih di sekitar kawasan ini juga sudah terdapat kampus politeknik perikanan dan sarana penunjang lainnya.
Sementara Perbekel Pengambengan, Kamaruzaman mengaku setuju bahkan pihaknya ikut langsung mensosialisasikannya.
Sebelum berkembang menjadi PPN seperti saat ini dengan industri perikanan, Desa Pengambengan masih sangat tradisional. Namun dengan semakin banyaknya industri pengalengan ikan dan tepung, peluang kerja senakin banyak, tidak hanya untuk warga Pengambengan namun juga dari desa lainnya.
“Pada prinsipnya kami setuju. Dengan dikembangkan lagi tentu akan berdampak pada ekonomi masyarakat kami,” pungkasnya. (Komang Tole)