Jembrana (Metrobali.com)-

Petugas gabungan mengamankan sepuluh orang “anak jalanan” lantaran diduga meresahkan. Mereka diamankan saat beristirahat di sebuah toko di Jalan Udayana, Kota Negara, Rabu (11/10/2023).

Petugas gabungan dari Sat Pol PP Jembrana, TNI dan Polri mendapati 8 dari 10 anak jalanan tidak membawa identitas (KTP). Tidak hanya itu, mereka yang sebagian besar memiliki tato di tubuh juga tidak memiliki tujuan pasti datang ke Bali.

Sepuluh anak jalanan, 2 orang diantaranya wanita masuk ke Bali dengan mengendarai berbagai jenis sepeda motor dan vespa yang telah dimodifikasi.

Penampilan mereka yang nyentrik namun terkesan kumal sempat dikeluhkan salah satu pengelola toko modern. Pasalnya, sejumlah warga urung berbelanja lantaran khawatir.

“Mereka disini sudah mulai kemarin. Kami sempat dikomplain pembeli karena merasa takut,” ujar Sodik, salah satu karyawan toko, Rabu (11/10/2023).

Bahkan menurutnya, ada warga yang harus bolak-balik dan akhirnya batal mengambil uang melalui mesin ATM karena takut.

Kasi Trantib Sat Pol PP Jembrana Putu Agus Yuliantara mengatakan, dari 10 anak jalanan itu hanya 2 irang yang membawa identitas. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa seperti Majalengka, Jawa Barat dan Lamongan serta Gresik, Jawa Timur.

“Yang tidak membawa identitas kita pulangkan. Yang 2 orang ingin pulang, jadi mereka semua kira pulangkan ke tempat asal” ujarnya.

Pengawasan dan pemantauan terhadap orang dan barang menurutnya, masih menjadi prioritas petugas gabungan. Apalagi di Nusa Dua, Badung sedang berlangsung KTT AIS 2023.

Pihaknya bersama TNI dan Polri sempat memeriksa kendaraan dan barang bawaan yang dibawa 10 anak jalanan. Namun tidak ditemukan barang berbahaya. “Dari pengakuan mereka katanya akan ke Lombok. Tapi, karena tidak membawa identitas kita pulangkan,” pungkasnya. (Komang Tole)