marzuki alie

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie mengklaim banyak mendapat dukungan dari pegurus daerah untuk menjadi ketua umum dalam kongres yang akan datang.

Marzuki Alie kepada pers di Jakarta, Rabu (22/4), mengakui banyaknya dukungan itu dan menyampaikan harapan kepada DPP dan Ketua DPD di seluruh Indonesia.

Dia berharap Kongres III PD dapat berjalan dengan baik, tanpa rekayasa, menegakkan nilai-nilai demokrasi agar Kongres PD menjadi contoh praktik demokrasi yang sehat dalam perjalanan bangsa membangun demokrasi untuk kesejahteraan rakyat.

“Kongres ini pesta demokrasi internal partai, tidak perlu saling ancam, jangan ada benturan yang keras antarkader yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan PD. Saling menghormati dan setelah kongres mari kita bersatu kembali membesarkan PD dan menang Pemilu 2019,” katanya.

Saat ditanya keyakinannya untuk berhasil di kongres, Marzuki Alie (MA) menyatakan dengan rendah hati bahwa jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju sebagai ketum sulit akan dibendung. Tapi MA yakin bahwa SBY akan memenuhi janjinya hanya mengantarkan sampai Kongres III.

“Saya yakin dengan janji seorang pemimpin, apalagi SBY yang sangat saya hormati,” katanya.

MA juga meminta SBY tetap sebagai figur pemersatu di PD, inspirator dan pengayom sesuai harapan kader dalam survei yang telah dilakukan.

Ditanya langkah pemenangan yang akan dilakukan, MA menyatakan mengalir saja, karena itulah yang diperintahkan Allah Swt. “Karena jabatan itu amanah, tidak boleh dikejar tapi juga tidak boleh ditolak,” katanya.

Saat ini, menurut dia, sudah punya modal dasar 150 militan pendukung MA yang tersisa dari Kongres II di Bandung. Semua bergerak “door to door” menemui kader yang saat ini mendukung MA tapi dalam suasana ketakutan.

“Insya Allah akan memenuhi persyaratan yang akan ditetapkan di tatib,” katanya.

Berdatangan Para militan mulai berdatangan ke Jakarta untuk memintanya siap dicalonkan sebagai Ketua Umum PD 2015-2020.

Salah satu tim sukses MA, Kordinator wilayah Kalimantan menyatakan bahwa estafet kepemimpinan PD sudah saatnya untuk dilakukan regenerasi dengan kader yang lebih muda, kader yang telah teruji berjuang membesarkan PD sejak awal.

SBY seharusnya memberikan kesempatan kepada kader terbaiknya, yaitu MA yang mantan Sekjen PD 2005-2010, Sekretaris Pemenangan Pilpres SBY-Boediono, Ketua DPR 2009-2014 dan saat ini Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Para pendukung menilai tidak ada alasan lagi bagi SBY untuk menjadi Ketum PD, sesuai janji saat KLB di Bali bahwa SBY hanya ingin sekali saja menyelamatkan PD.

Paling lambat awal 2015 sudah akan dilaksanakan kongres dan memberikan kesempatan kepada generasi penerus untuk melanjutkan kepemimpinan di PD, bila perlu lebih cepat lebih baik, setelah Pilpres 2014.

Momentum saat ini, menurut para pendukung MA, sangat baik bagi SBY untuk melakukan regenerasi kemudian sebagai pemersatu di partai, mendampingi ketua umum hasil kongres 2015 sampai nantinya benar-benar mundur dari dunia politik.

“Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau tidak MA siapa lagi,” kata para pendukung MA.

Salah satu pendukung dari Jawa Timur menyatakan siap dipecat untuk memenangkan MA sebagai Ketum PD 2015-2020. “Kami yakin MA kader terbaik dan sudah teruji kemampuannya dan sebagai kader yang bersih, sangat diperlukan PD saat ini untuk menghilangkan stigma PD sebagai sarangnya koruptor,” katanya.

Hal itu sejalan dengan keinginan masyarakat bahwa perjuangan melawan korupsi haruslah dipimpin oleh anak bangsa yang teruji dan tidak tersentuh dalam berbagai kasus korupsi. Mereka juga memberikan dukungan tertulis kepada MA tanpa paksaan dan tanpa diminta sebagai komitmen perjuangan kami untuk memenangkan MA sebagai Ketua Umum PD.

Di Jawa Timur saat ini semakin hari dukungan kepada MA semakin kuat, meski selama ini belum jelas kesiapan MA apakah akan bersedia dicalonkan atau tidak. “Namun begitu MA melakukan survei, kami yakin MA siap untuk dicalonkan. Karenanya kami datang pada hari ini memberikan dukungan secara tertulis,” katanya.

Saat ditanya bagaimana dukungan yang diberikan kepada SBY sebelumnya, dengan tegas dikatakan bahwa dukungan itu diberikan karena diminta dengan nada ancaman akan di-plt dan saat itu belum yakin MA bersedia untuk dicalonkan menjadi ketua umum.

Salah satu Ketua DPC dari Sumatera Utara menyatakan, tidak meminta apapun kepada MA. Yang penting MA bersedia dicalonkan. “Kami mendukung MA karena beliau sangat paham dalam berpolitik. Beliau tidak pernah putus berkomunikasi dengan kader, baik melalui telpon ataupun sms,” katanya.

“Mana ada elit di PD yang mau berkomunikasi langsung kecuali MA, bukan hanya saat mau maju sebagai ketum tapi sudah teruji sejak MA menjadi sekjen sampai dengan saat ini,” katanya. AN-MB