Denpasar (Metrobali.com)-

Mangku Pastika di mata keluarga sosok yang bakti pada orang tua. Dalam acara Ulang Tahun Perkawianan ke-36 di Sekar Tunjuung Center, Sabtu (23/2) kemarin, Mangku Pastika banyak bercerita tentang awal perkawinan dengan Nyonya Ayu Pastika. Perkawinan Mangku Pastika dengan ”mantan pacarnya” memang agak unik. Pada acara itu, Mangku Pastika juga menjelaskan perjalanannya membangun bahtera rumah tangga, “Setelah menjalani latihan berat Brimob, saya temui calon mertua. Lalu saya bilang mau menikah.”

Calon mertua Made kurus, demikian Mangku Pastika disebut saat itu karena tubuhnya sangat kurus setelah berlatih brimob, bertanya mau menikah dengan siapa. Lalu Mangku Pastika bilang ia akan menikah dengan Made Cenik.

Kontan sang calon mertua yang seorang perwira polisi di Jakarta ini terkejut, karena Made Cenik adalah putrinya, “Kalau begitu temui Bli Wayan dan lalu minta hari pernikahan pada Ida Pedanda Pidada Keniten,” ujar Mangku Pastika menjelaskan peristiwa 36 tahun lalu itu.

Akhirnya pernikahan berlangsung di griya satu satunya di Jakarta kala itu dan dipimpin langsung Ida Pedanda Keniten secara sederhana. Keluarga yang dibangun pasangan ini dimulai dengan sangat bersahaja. Bahkan saat berpangkat kapten, uangnya habis untuk bayar kredit rumah di Depok. Solusinya Mangku Pastika memanfaatkan lahan sempit yang tersisa dan menanami dengan cabai, terong, bayam, serai, kecarum dan memelihara ayam agar bisa dapat telornya setiap hari.

Karena itu saya katakan pada kepada-kepala SKPD di lingkungan pemerintahan provinsi (Pemprov) Bali agar di rumahnya masing masing, minimal naman cabai, “Begitu juga di kantor gubernur, saya tanami terong, cabai dan berbagai tanaman lainnya. Ada pepaya, ada pisang. Saya bawa kebiasaan sejak dulu, bagaimana selalu mencoba mandiri dan bisa survive di tengah kesulitan ekonomi.”

Kata Mangku Pastika, jangan heran kalau program yang dia susun, bekerjasama dengan kepala-kepala SKPD dan dengan persetujuan anggota DPRD adalah program program pro-kemiskinan, “Pro-rakyat yang memang kami sengaja desain bersama sama.”

Perayaan ini dihadiri pula seniman, masyarakat, Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, sejumlah ketua partai, anggota Forum Bali Mandara (Forbara), tokoh masyarakat, tokoh puri, anggota DPR-RI Sumarjaya Linggih (Demer) dan anggota DPD-RI Kadek Arimbawa (Lolak).

Acara ini dimeriahkan dengan penampilan para penari, bondres dwi mekar dan dimeriahkan penyanyi yang sedang naik daun dengan lagu Song Bererong AA.Raka Sidan dan serta penyanyi pop Bali Dek Ulik. Pada acara ini juga juga diserahkan bingkisan pada panti asuhan, lansia dan ada testimoni dari penerima JKBM, Bedah Rumah, Gerbang Sadu dan Simantri. RED-MB